Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Media Thailand, Thairath, menganalisis peristiwa mundurnya Somyot erat kaitannya dengan campur tangan politik atau pihak ketiga.
Apalagi Somyot mundur sehari setelah Prawit mengatakan dia harus bertanggung jawab atas kegagalan Thailand di SEA Games.
“Saya katakan sebelum SEA Games, jika tim tidak mendapatkan medali emas, ketua FAT harus mundur,” kata Prawit, Jumat (30/6/2023).
Dalam pernyataan di Facebook, Somyot mengakui bahwa ia mengikuti perintah Prawit sebagai Ketua Komite Olimipiade Nasional.
“Sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand, saya siap mengikuti perintah Jenderal Prawit,” kata Somyot, Sabtu (1/7/2023).
Hal ini tentu bertentangan dengan Statuta FIFA Pasal 19 tentang independensi asosiasi sepak bola dan dewan direksinya.
Aturan itu menyebut setiap asosiasi harus mengatur urusan mereka secara mandiri tanpa campur tangan pihak ketiga.
Sebagai konsekuensi, sepak bola Thailand kini terancam dibekukan oleh FIFA seperti yang pernah dirasakan Indonesia.
Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatan, Presiden FAT Ungkap Sisi Buruk Sepak Bola Thailand