Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum itu, pada November 2023 Malaysia masih sempat bermain di kandang saat menjamu Kirgistan dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, lalu bertolak ke Taiwan atau Timor Leste untuk pertandingan berikutnya.
"Tentu saja akan mendapatkan pengalaman berharga karena pertama kali kami bermain tandang, banyak perbedaan seperti cuaca dan tekanan dari pendukung tuan rumah. Apalagi melawan dua tim berperingkat lebih tinggi," ujar Jamal Nasir, sebagaimana dikutip dari Berita Harian Malaysia.
Dia menambahkan, melawan tim berperingkat lebih lebih tinggi pasti memotivasi para pemain.
"Seharusnya ini dilakukan lebih awal karena kita butuh pertandingan yang lebih kompetitif ketimbang bermain dengan tim peringkat rendah," imbuhnya.
Baca Juga: Nyali Kompatriot Shin Tae-yong Ciut, Malaysia Diminta Sadar Diri di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hanya saja, Jamal Nasir tetap menyimpan kekhawatiran Timnas Malaysia "dibuli" Suriah dan China.
Oleh karena itu, lanjutnya, "Kalaupun kemenangan tak berpihak pada Malaysia, timnas harus menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing dengan kehebatan Suriah dan China."
Anggota skuad Malaysia di Olimpiade Moskow 1980 itu meminta Kim Pan-gon menyeleksi ketat pemain yang benar-benar akan dibawa ke Piala Asia 2023.
Menurut eks bek Pahang itu, Malaysia akan menjadi perhatian Asia, terutama rival-rival utamanya di ASEAN seperti Timnas Indonesia, Thailand, dan Vietnam, jika berhasil menumbangkan tim berperingkat yang jauh lebih tinggi (Suriah dan China).
Di Piala Asia 2023, China berada di Grup E bersama Korea Selatan, Yordania, dan Bahrain.
China dianggap mewakili Korea Selatan karena sama-sama dari Asia Timur.
Suriah bisa mewakili Yordania dan Bahrain karena sama-sama dari Asia Barat.
Berdasarkan catatan SuperBall, Malaysia sudah 14 kali bertemu China dengan hasil cuma satu kali menang, imbang empat, dan kalah sembilan.
Sedangkan kontra Suriah, dari empat pertemuan Malaysia menang satu kali dan kalah tiga kali.