Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga: Nir Trofi, Kompatriot Shin Tae-yong Banggakan Capaian 18 Bulan Latih Timnas Malaysia
Tak hanya berdua tentunya, Yoo Jae-hoon juga turut membantu keduanya agar terjadi komunikasi dua arah yang jelas.
"Dan untuk Coach Shin saya sudah komunikasi juga walaupun bukan dengan dia, dengan Papa (Yo Jae-hoon)," ujar Bima Sakti.
"Saya juga mengirimkan roadmap kami (ke Shin Tae-yong)."
"Kalau game plan kita tetap dengan filosofi Filanesia," imbuhnya.
Baca Juga: Andai Keluar dari AFF, Media China Sebut Timnas Indonesia Sulit Diterima Masuk ke EAFF
Menariknya, Bima juga menyebut bahwa filosofi sepak bola Flanesia tak berbeda jauh dengan apa yang dianut Frank Wormuth.
Meski begitu, Bima tetap merasa apa yang sedang dibangunnya dan harapan yang diinginkan masih membutuhkan waktu untuk bisa terwujud.
"Kita rembukan selalu musyawarah dengan Frank, ya tidak jauh berbeda game model kita dengan dari Frank," kata Bima Sakti.
"Seperti cara kerja pemain belakang tengah dan depan. Kita sudah ajarkan juga."
"Tapi memang butuh waktu dan pengulangan terus agar bisa dipahami. Semoga mereka bisa lebih memahami lagi," imbuhnya.
Menarik dinantikan kejutan apa yang akan diberikan Bima Sakti setelah menyerap ilmu melatih dari Shin Tae-yong.
Bagaimana Timnas U-17 Indonesia bertarung di Piala Dunia U-17 mendatang? Menarik untuk disimak lebih dalam.