Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Legenda sepak bola Jerman, Juergen Klinsmann, terancam didepak dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Korea Selatan.
Klinsmann diumumkan sebagai pelatih kepala di tim negara asal Shin Tae-yong itu pada 27 Februari 2023.
Mantan pelatih Timnas Jerman itu menggantikan posisi Paulo Bento dengan kontrak hingga berakhirnya Piala Dunia 2026.
Namun, posisi Klinsmann kini sudah terancam hanya dalam kurun waktu kurang dari tujuh bulan sejak ditunjuk.
Baca Juga: Fan Timnas U-23 Indonesia Kepo Rotasi, Begini Respons Shin Tae-yong
Hal ini tidak lepas dari hasil mengecewakan yang diraih Korea Selatan dalam beberapa pertandingan terakhir.
Dalam lima pertandingan di bawah Klinsmann, Taeguk Warriors tidak pernah meraih kemenangan.
Son Heung-min dkk hanya mencatatkan tiga hasil imbang dan dua kekalahan.
Klinsmann memulai kiprahnya sebagai pelatih Korea Selatan dengan hasil imbang 2-2 melawan Kolombia Maret lalu.
Setelah itu, Korea Selatan menelan dua kekalahan beruntun dari wakil Amerika Selatan yakni Uruguay (1-2) dan Peru (0-1).
Korea Selatan, yang berada di peringkat 28 dunia, kemudian bermain imbang 1-1 di kandang El Salvador pada Juni lalu.
Teranyar, Korea Selatan gagal meraih kemenangan usai ditahan imbang Wales 0-0 di Cardiff, Kamis (7/9/2023).
Korea Selatan juga hanya mampu melepaskan satu tembakan ke gawang melawan tim yang berada di peringkat 35 dunia itu.
Selanjutnya, Korea Selatan dijadwalkan akan menghadapi salah satu wakil Asia di Piala Dunia 2022, Arab Saudi.
Pertandingan kedua tim akan berlangsung di Stadion St James Park, Newcastle, Inggris, Selasa (12/9/2023).
Kegagalan meraih kemenangan atas tim peringkat 54 itu akan membahayakan posisi Klinsmann di kursi pelatih.
Kendati demikian, Son Hueng-min selaku kapten tim tetap mendukung pelatih berusia 59 tahun tersebut.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pasrah, Jepang Terlalu Kuat bagi Timnas Indonesia Jelang Piala Asia 2023
“Saya memahami dari mana datangnya fans, saya sudah lama bersama tim nasional,” kata penyerang Tottenham Hotspur itu.
“Saya tidak bilang pelatih selalu benar, tapi menurut saya suporter juga tidak selalu benar," tambahnya.
Di sisi lain, Klinsmann sendiri enggan berbicara banyak mengenai posisinya di Timnas Korea Selatan.
Mantan pemain Bayern Muenchen itu yakin timnya masih dalam proses adaptasi dengan taktik yang ingin diterapkannya.
Klinsmann juga kerap dikritik karena sering meninggalkan Korea Selatan untuk pergi ke luar negeri.
Mengomentari hal ini, Klinsmann menilai tinggal terus-terusan di Korea Selatan juga kurang efisien baginya.
“Tinggal di Korea saja tidaklah efisien. Ketika tidak ada kegiatan di Seoul, lebih baik bertemu orang-orang di Eropa.”
“Ini adalah satu-satunya cara untuk mengembangkan sepak bola Korea Selatan."
"Jika Anda tidak menyukainya, cari saja manajer lain. Saya tidak peduli,” kata Klinsmann, dikutip SuperBall.id dari Chosun.
Runner-up Ballon d'Or 1995 itu yakin apa yang dilakukannya adalah yang terbaik untuk tim Korea Selatan.
“Saya seorang pekerja keras seperti orang Korea. Di mana pun saya berada, saya bekerja untuk tim nasional Korea."
“Apa yang bisa saya katakan, saya 100 persen fokus pada Piala Asia."
"Saya juga ingin menekankan bahwa untuk menjadi sukses, saya harus memilih apa yang menurut saya merupakan cara terbaik untuk bekerja,” ucapnya.