Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ten Hag bisa saja didepak jika situasi Setan Merah masih terpuruk.
4.Vincent Kompany (Burnley)
Kompany membawa Burnley kembali ke divisi tertinggi Inggris dengan rekor torehan 100 poin dan gaya bermain terkontrol modern.
Namun saat pertama kali menghirup atmosfer Liga Inggris sebagai pelatih kepala, legenda Man City itu tampak kewalahan dibandingkan para pemikir taktis lainnya.
Meski tim tuan rumah di Turf Moor masih mempertahankan performa dan gaya bermain kuncinya dari musim lalu, minimnya investasi tim dan kurangnya pengalaman dari Kompany menyebabkan Burnley kalah 7 pertandingan dan hanya menang satu kali melawan Luton Town.
Jika Kompany tidak segera mendapatkan kembali semangat tim, akan sulit mempertahankan kursi panas.
5. Rob Edwards (Luton Town)
Tak heran jika nama terakhir dalam daftar ini juga berasal dari klub yang saat ini berada di peringkat bawah.
Rob Edwards dan Luton menulis dongeng di Wembley, namun kenyataan di Liga Inggris sangat buruk bagi tim kecil ini.
Bagi Luton, mungkin tujuan klub ini hanyalah untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya saat pertama kali mengikuti turnamen terberat di muka bumi ini.
Namun kehormatan dan citra tim membuat Rob Edwards pusing memikirkan bagaimana cara meningkatkannya dan mengubah Kota Luton menjadi nama yang berkesan meski terdegradasi hanya setelah satu musim.