Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Kompetisi Liga Inggris musim 2023/2024 akan memasuki pekan ke-10 minggu ini.
Meski baru berjalan seperempat jalan, ada lima pelatih Liga Inggris yang diyakini tidak akan bertahan alias dipecat dalam waktu dekat.
Berikut 5 pelatih yang berisiko segera kehilangan pekerjaannya di Liga Inggris, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Danviet.vn.
1. Andoni Iraola (Bournemouth)
Setelah 9 pertandingan sejak Liga Inggris dimulai, Iraola dan anak didiknya masih mencari kemenangan pertamanya.
The Cherries memulai dengan tantangan berat saat menjamu West Ham di pekan pertama, dengan susah payah akhirnya mereka mampu menahan imbang 1-1 klub asal London tersebut.
Namun dalam pertemuan dengan lawan yang berimbang seperti Everton, Wolves atau Burnley, Bournemouth justru menunjukkan performa buruk yang menyebabkan mereka terdampar di peringkat kedua dari bawah dalam klasemen Liga Inggris.
Cedera serta kurangnya koordinasi dalam cara kerja staf pelatih menjadi penyebab awal buruk tim tuan rumah di Vitality Stadium.
Menurut banyak sumber, jika Iraola tidak segera membantu Bournemouth keluar dari zona degradasi, ahli strategi Spanyol itu bisa menjadi pelatih kepala pertama yang kehilangan pekerjaannya di Liga Inggris musim ini.
2. Paul Heckingbottom (Sheffield United)
Sheffield asuhan Heckingbottom menjadi gudang poin sejati di Liga Inggris saat ini.
Tim tuan rumah di Bramall Lane hanya mengumpulkan 1 poin setelah 9 pertandingan dan harus berada di peringkat terbawah klasemen alias juru kunci.
Hilangnya dua bintang, Iliman Ndiaye dan Sande Berge, mengganggu rencana Heckingbottom.
Serangan Sheffield tampak tidak berbahaya, dengan tidak ada pemain yang mencetak lebih dari dua gol untuk klub disertai kekalahan yang memalukan.
Terutama kekalahan 0-8 dari Newcastle United di kandang sendiri, sehingga membuat tanggal pemecatan Heckingbottom semakin dekat.
3. Erik ten Hag (Manchester United)
Musim kedua Ten Hag di Old Trafford dimulai dengan awal yang suram meskipun ahli strategi Belanda itu telah diberikan hampir 200 juta pound untuk menambah rekrutan berkualitas.
Banyaknya kekalahan di Liga Inggris dan Liga Champions serta rentetan skandal anak asuhnya di dalam dan luar lapangan seperti Antony dan Jadon Sancho membuat mantan pelatih Ajax itu semakin pusing dari sebelumnya.
Menurut banyak sumber, keluarga Glazer, pemilik Man United saat ini, masih percaya pada Ten Hag.
Namun jika penjualan saham kepada Sir Jim Ratcliffe berhasil di masa depan, ketua INEOS Group akan kesulitan bersabar.
Ten Hag bisa saja didepak jika situasi Setan Merah masih terpuruk.
4.Vincent Kompany (Burnley)
Kompany membawa Burnley kembali ke divisi tertinggi Inggris dengan rekor torehan 100 poin dan gaya bermain terkontrol modern.
Namun saat pertama kali menghirup atmosfer Liga Inggris sebagai pelatih kepala, legenda Man City itu tampak kewalahan dibandingkan para pemikir taktis lainnya.
Meski tim tuan rumah di Turf Moor masih mempertahankan performa dan gaya bermain kuncinya dari musim lalu, minimnya investasi tim dan kurangnya pengalaman dari Kompany menyebabkan Burnley kalah 7 pertandingan dan hanya menang satu kali melawan Luton Town.
Jika Kompany tidak segera mendapatkan kembali semangat tim, akan sulit mempertahankan kursi panas.
5. Rob Edwards (Luton Town)
Tak heran jika nama terakhir dalam daftar ini juga berasal dari klub yang saat ini berada di peringkat bawah.
Rob Edwards dan Luton menulis dongeng di Wembley, namun kenyataan di Liga Inggris sangat buruk bagi tim kecil ini.
Bagi Luton, mungkin tujuan klub ini hanyalah untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya saat pertama kali mengikuti turnamen terberat di muka bumi ini.
Namun kehormatan dan citra tim membuat Rob Edwards pusing memikirkan bagaimana cara meningkatkannya dan mengubah Kota Luton menjadi nama yang berkesan meski terdegradasi hanya setelah satu musim.