Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Misteri Bayaran Fantastis Radja Nainggolan, Dulu Ketum PSSI Pernah Janjikan Regulasi Ini

By Eko Isdiyanto - Jumat, 1 Desember 2023 | 18:03 WIB
Figur pesepak bola keturunan Indonesia-Belgia, Radja Nainggolan, saat hadir dalam sesi jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (8/11/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Kedatangan Radja Nainggolan ke Liga 1 2023 memunculkan banyak misteri, salah satunya terkait nominal bayaran eks pemain Internazionale Milan itu.

Sebelum dipastikan bermain di Liga 1 2023 bersama Bhayangkara FC, Radja Nainggolan terakhir tercatat di Serie B Liga Italia berstatus pemain SPAL.

Saat itu gaji yang didapat Radja Nainggolan masih terbilang cukup tinggi yakni mencapai 500 ribu euro atau sekitar Rp8,4 miliar.

Sementara itu Kombes Sumardji selaku Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC enggan membeberkan detail gaji Nainggolan.

Sumardji merasa urusan dapur mengenai nilai kontrak Radja Nainggolan tidak perlu dipublikasikan dan dibeberkan ke media.

Baca Juga: Legenda Belgia Keturunan Batak Turun Tangan Semangati Timnas U-17 Indonesia, Auto Menang Lawan Panama?

"Kalau berkaitan dengan nilai kontrak dari Radja sendiri, tentu tidak perlu saya sampaikan di media," ucap Kombes Sumardji.

"Karena itu adalah bagian dari dapur kami. Kami sudah sepakat dan sudah sama-sama menerima.

"Artinya ada kewajiban klub kepada Radja dan kewajiban Radja kepada kami. Saya kira tidak perlu saya sampaikan ke media," imbuhnya.

Meski diam soal gaji pemain Belgia keturunan Indonesia itu, Sumardji tak menampik adanya pengeluaran fantastis Bhayangkara FC untuk pemain yang direkrut.

Baca Juga: Wejangan Radja Nainggolan ke Timnas U-17 Indonesia, Wajib Curi Panggung di Piala Dunia U-17 2023

Dengan catatan pemain tersebut tampil apik untuk klub, seperti ibarat yang sering di temui ketika berbelanja suatu produk, ada uang ada barang.

"Ya, semalam kami sudah diskusikan dan hal itu sudah disampaikan pelatih kepada Radja melalui telepon," ujar Sumardji.

"Jadi disampaikan kalau bermain di Bhayangkara itu tidak melihat dan tidak memandang apakah dia pemain bintang atau tidak. Yang dilihat itu adalah kualitas.

"Justru dengan dia sebagai pemain top dunia, harus bisa jadi contoh yang baik sehingga dengan adanya kehadiran pemain seperti dia bisa membawa aura baik di tim itu sendiri.

Baca Juga: Titisan Radja Nainggolan Bungkam Brasil di Piala Dunia U-20 2023

'Kalau tidak tampil baik, ya tidak mungkin kami rekrut. Semuanya realistis karena kami pun sudah membayar. Ada bayaran mahal juga harus ada kerja yang ekstra, seperti itu." imbuhnya.

Perihal gaji pemain di Liga Indonesia memang tak pernah ada keterbukaan kepada publik, baik itu pemain asing maupun dalam negeri.

Tak jarang klub-klub Liga Indonesia akhirnya tersandung kasus telat membayarkan gaji pemain, bahkan laporan yang ada sampai ke tingkat FIFA.

Karena itulah Erick Thohir selaku Ketum PSSI pernah menjanjikan penetapan standar gaji dan standar pengeluaran klub untuk tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Pemain Berdarah Indonesia Ini Menyesal Nihil Trofi di Roma dan Keluhan Sikap Antonio Conte

Selain untuk menyelamatkan finansial klub, Erick Thohir juga menegaskan jika PSSI tak mau klub jor-joran mengeluarkan dana besar untuk satu atau dua pemain.

"Salah satu terobosan yang direncanakan tahun depan akan ada penetapan standar gaji dan standar pengeluaran klub.

"Ini untuk menyamakan supaya klub bisa berkompetisi dengan baik," ucap Erick Thohir pada Juni 2023 lalu.

"Kami tak mau klub jor-joran yang akhirnya membangkrutkan klub.

"Saya tidak mau, karena pondasi itu harus ada keberlanjutan, ini kenapa di musim depan kami perbaiki kualitas liga terlebih dahulu." imbuhnya.

Pembatasan gaji pemain dan pengeluaran klub ini sebelumnya sudah diterapkan oleh banyak kompetisi di Eropa dan dikenal dengan istilah salary cap.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P