Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier, sedang menghadapai banyak masalah yang harus diselesaikan sebelum dimulainya ajang Piala Asia 2023.
Turnamen tersebut akan berlangsung di Qatar mulai 12 Januari hingga 10 Februari 2024.
Berdasarkan hasil drawing atau pengundian Piala Asia 2023, Vietnam tergabung di Grup D bersama Timnas Indonesia, Jepang, dan Irak.
Setelah bergulirnya kompetisi Liga Vietnam pekan ke-8, para suporter langsung mulai memusatkan perhatiannya pada persiapan Skuad Golden Star Warriors di Piala Asia 2023.
Para pemain menjalani latihan selama lebih dari satu minggu di Pusat Pelatihan Sepak Bola Pemuda Vietnam sebelum pindah ke Qatar untuk menghadiri turnamen tersebut.
Namun, menjelang dimulainya pesta sepak bola terbesar di Asia, masih banyak permasalahan serius yang harus dihadapi oleh Philippe Troussier dalam waktu dekat.
Setidaknya ada empat permasalahan yang perlu diselesaikan Timnas Vietnam menjelang Piala Asia 2023.
Baca Juga: Piala Asia 2023 - Pelatih Vietnam Sebut di Timnas Jepang Ada Pemain yang Selevel Lionel Messi
Deretan permasalahan yang dijabarkan oleh media Vietnam berikut ini dapat menjadi bocoran bagi calon lawan mereka, termasuk Timnas Indonesia.
1. Badai Cedera
Menjelang berkumpulnya skuad, badai cedera benar-benar melanda tim Vietnam karena sederet pemain penting harus mengucapkan selamat tinggal lebih awal.
Philippe Troussier tidak bisa mendapatkan jasa Nguyen Thanh Chung dan Hoang Van Toan karena tidak punya waktu lebih untuk pulih.
Selain itu, setidaknya ada 6 pemain lain yang mengalami cedera berbeda-beda.
Mereka adalah Nguyen Thanh Nhan, Que Ngoc Hai, Do Duy Manh, Nguyen Hoang Duc, Nguyen Tien Linh dan kiper Dang Van Lam.
Mereka harus berpacu dengan waktu untuk pulih tepat waktu, sehingga menimbulkan kekhawatiran untuk mendapatkan kembali performa terbaik mereka sebelum kampanye besar.
2. Masalah Gameplay
Berdasarkan laga persahabatan dan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, terlihat gaya permainan penguasaan bola yang diterapkan Philippe Troussier tidak memberikan kepercayaan mutlak, terutama menghadapi tim-tim besar.
Buktinya tim Vietnam hampir kalah telak dan tidak bisa memberikan tekanan apa pun kepada Uzbekistan, Korea Selatan, atau Irak.
Tak hanya itu, semakin menguasai bola, semakin banyak lubang yang ditinggalkan tim Vietnam di pertahanan dengan umpan-umpan yang salah alamat, sehingga membuat kesalahan dan mudah dihukum lawan.
Ahli strategi asal Prancis itu masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuktikan keunggulan gaya bermain yang ia terapkan kepada murid-muridnya.
3. Kekuatan Fisik Lemah
Penerapan gaya permainan penguasaan bola dan rebound membutuhkan banyak tenaga, sementara kekuatan fisik pemain Vietnam masih sangat terbatas menjadi penyebab mereka kesulitan dalam duel.
Troussier pun mengakui hal tersebut saat menyebut para pemainnya sudah kelelahan sejak menit ke-60.
Meski mengetahui hal itu, pelatih berusia 68 tahun itu tetap bertahan dengan strategi yang rajin ia bangun.
Hal ini diperkirakan akan membuat tim Vietnam kesulitan untuk berdiri teguh saat menghadapi tekanan besar dari Irak atau Jepang di fase akhir pertandingan.
Cara meningkatkan kebugaran fisik pemain akan menjadi masalah sulit bagi sang pelatih.
4. Pemilihan Pemain
Sangat mudah untuk melihat bahwa tim Vietnam kekurangan pemain yang memiliki kemampuan kreatif, melakukan umpan terobosan, dan membuka peluang mencetak gol bagi rekan satu tim.
Sosok yang paling dinanti, Nguyen Hoang Duc, ditinggalkan Philippe Troussier pada dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menemukan faktor yang mampu menciptakan momen-momen jenius mutlak diperlukan, terutama ketika kita tidak memiliki terlalu banyak peluang saat menghadapi lawan-lawan kontinental seperti Jepang atau Irak.
Nguyen Quang Hai bisa menjadi kunci untuk membuka solusi bagi Troussier.
Selain itu, jika Hoang Duc tersedia, tim Vietnam juga punya opsi baru yang membawa harapan.