Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fokus Pemain Terpecah, Pelatih Palestina Akui Timnya Alami Masalah Psikologis Jelang Piala Asia 2023

By Dwi Aryo Prihadi - Selasa, 2 Januari 2024 | 14:28 WIB
Pemain Palestina Mahmoud Wadi (kiri) memiliki keluarga yang terjebak di Gaza ketika rumah mereka dihancurkan oleh bom Israel. (BHARIAN.COM.MY)

SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Palestina, Makram Dabboub, baru-baru ini mengungkapkan kondisi timnya menjelang tampil di Piala Asia 2023.

Palestina merayakan keberhasilan mereka mengamankan tempat di Piala Asia untuk ketiga kalinya pada Juni tahun lalu.

Singa Kanaan lolos ke Piala Asia 2023 usai menyapu bersih tiga pertandingan di babak kualifikasi dengan kemenangan.

Akan tetapi, skuad besutan Makram Dabboub itu saat ini merasa terpukul di tengah persiapan menghadapi turnamen tersebut.

Hal ini menyusul perang antara pejuang Hamas dan zionis Israel yang tidak kunjung usai di Gaza, Palestina.

Baca Juga: Pelatih Brighton Kaget Kaoru Mitoma Masuk Skuad Jepang di Piala Asia 2023

Pertandingan sepak bola telah ditangguhkan di Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober.

Banyak pemain Palestina yang mengalami kesulitan ketika rumah keluarga mereka dihancurkan oleh bom.

Bahkan, Dabboub mengungkapkan bahwa fokus para pemainnya masih terpecah dua minggu sebelum Piala Asia 2023.

Beberapa pemain telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai dalam pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur menjadi puing-puing, termasuk stadion setelah serangan udara dan darat.

Sementara lapangan sepak bola diubah menjadi kuburan darurat karena banyak kuburan yang penuh atau tidak dapat diakses.

“Semua orang terpaku pada berita, sebelum dan sesudah latihan, baik di bus atau di hotel,” kata Dabboub.

“Para pemain selalu khawatir tentang keselamatan keluarga mereka,” lanjut pelatih asal Tunisia itu.

Dabboub menambahkan timnya saat ini dihadapkan pada berbagai masalah termasuk kondisi fisik dan psikologis pemain.

“Kami mempunyai masalah fisik, teknis dan taktis karena penangguhan turnamen, serta masalah psikologis."

"Banyak pemain yang mengalami kesulitan, terutama pemain seperti Mahmoud Wadi dan Mohammed Saleh."

Baca Juga: Pelatih Jepang Tak Sabar Jumpa Vietnam di Piala Asia 2023 Usai Cukur Thailand 5-0

"Keluarga mereka terjebak di Gaza ketika rumah mereka telah hancur dibom."

"Mereka menderita," kata Dabboub, dikutip SuperBall.id dari TRT World.

"Yang lainnya memiliki kerabat yang harus melarikan diri dari pemboman Israel yang tiada henti di wilayah utara dan mencari keselamatan di wilayah selatan, kondisinya sulit," tambahnya.

PBB mengatakan 85 persen dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi.

Tidak ada wilayah yang aman di wilayah padat penduduk tersebut seiring Israel memperluas invasi dari utara ke selatan.

Menurut Kementerian Kesehatan setempat, perang di Gaza telah menewaskan sedikitnya 21.978 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Di Piala Asia 2023, Palestina tergabung di Grup C bersama Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan Hong Kong.

Palestina akan memainkan laga pertamanya melawan Iran pada 14 Januari, disusul UEA (18/1) dan Hong Kong (23/1).

Dabboub berharap timnya lolos ke tahap akhir Piala Asia dan menunjukkan wajah terhormat sepak bola Palestina.

Ia bertekad mengibarkan bendera Palestina di kancah internasional untuk menegaskan identitas negara tersebut.

Selain itu, ia ingin menunjukkan bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan kebebasan dan kehidupan yang lebih baik.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P