Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Edy Rahmayadi Sebut PSSI Tak Perlu Galakkan Naturalisasi Lagi: Mending Bina Bibit Lokal

By M Hadi Fathoni - Kamis, 15 Februari 2024 | 09:10 WIB
Eks Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Eks Ketua Umum PSSI, yakni Edy Rahmayadi, merasa Timnas Indonesia tak perlu mendatangkan pemain naturalisasi lagi.

Siapa yang tak kenal dengan sosok bernama H. Edy Rahmayadi tersebut.

Nama pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut melejit berkat kemenangannga menjadi Ketum PSSI pada 2016 silam.

Pria asal Pulau Sabang itu didapuk menjadi bos besar PSSI periode 2016 hingga 2020.

Akan tetapi, dirinya harus lengser dari jabatan tersebut pada awal 2019 silam.

Hal itu dikarenakan Edy terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Setelah lengser, namanya pun semakin lenyap dari belantika sepak bola Tanah Air.

Namun baru-baru ini, pria berusia 62 tahuj itu kembali berbicara soal sepak bola Indonesia.

Edy berkomentar soal program naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI era Erick Thohir.

Baca Juga: Gertakan Sandy Walsh ke Vietnam Bisa Bikin Philippe Troussier Dipecat

Menurutnya, program naturalisasi ini harus dievaluasi lagi.

Pasalnya, ia merasa aneh ketika melihat Timnas Indonesia selalu kedatangan pemain keturunan.

Ia mengatakam bahwa saat ini Indonesia memiliki penduduk berkisar di angka 270 juta orang.

Akan tetapi, PSSI malah menaturalisasi pemain berasal dari Belanda yang mana negara tersebut hanya memiliki populasi berkisar 20 jutaan penduduk.

Oleh karenanya, Edy merasa hal ini segera dievaluasi Erick Thohir dan jajarannya.

"Indonesia yang berpenduduk 278 juta jiwa menaturalisasi pemain dari negara yang berpenduduk 28 juta. Ini perlu dievaluasi," ujar Edy, dikutip SuperBall.id dari Antara News.

Di lain sisi, ia berharap induk sepak bola tertinggi di Indonesia menggalakkan pembinaan bibit-bibit lokal.

Untuk saat ini, ia merasa bibit muda pesepakbola lokal sangat sulit berkembang.

Hal itu dikarenakan minimnya lapangan sepak bola yang bisa dipergunakan untuk anak-anak berlatih maupun bermain.

Baca Juga: 4 Tim Liga 1 2023 Bermarkas di Bali, Stefano Cugurra Protes Rumput Bakal Rusak

Menurutnya, alamgkah baiknya bila PSSI bisa menyediakan lapangan di setiap desa di Indonesia.

Atau tidak, ia ingin Sekolah Sepak Bola (SSB) kian doperbanyak dan disebarkan di seluruh Nusantara.

"Sekolah-sekolah sepak bola sudah seharusnya diperbanyak. Kalau bisa satu desa satu lapangan."

"Sekarang ini saya melihat lebih banyak tempat jualan daripada lapangan," kata dia.

Lebih lanjut, Edy juga memuji pengetahuan mantan anak buahnya di PSSI, yakni Ratu Tisha.

Ratu Tisha saat ini menjabat sebagai Waketum PSSI, namu dahulu ia menjadi Sekretaris Jenderal saat Edy memimpin.

Terkait Tisha, Edy mengatakan bahwa wanita berusia 38 tahun itu memiliki konsep yang sangat baik.

Andai konsep Tisha dijalankan dengan sangat baik, maka Edy percaya akan banyak bibit-bibit lokal yang bersinar.

"Ratu Tisha itu mempunyai konsep yang cukup bagus."

Baca Juga: Federasi Malaysia Pede, Korea Selatan Mustahil Bisa Dapatkan Kim Pan-gon Lagi

"Saya yakin sekali kalau konsep Tisha dilaksanakan sampai ke tingkat provinsi akan banyak pemain bagus yang dihasilkan," tutur Edy.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P