Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Klub asal Malaysia, Kuala Lumpur City FC, dibebaskan dari pembatasan pendaftaran pemain oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Officer KL City FC, Stanley Bernard, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
Stanley menyatakan pencabutan pembatasan pendaftaran pemain telah dikonfirmasi oleh FIFA dan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Dengan demikian, KL City FC tidak menghadapi masalah apa pun untuk mendaftarkan pemain baru.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Bermodal 10 Orang, Bali United Tundukkan Persija Lewat Penalti di Ujung Laga
“KL City FC sudah melunasi (utang eks pemain) pada 27 Maret, sehingga KL City FC sudah lepas dari pembatasan pendaftaran pemain,” kata Stanley.
Pada saat yang sama, Stanley juga membagikan dua surat dari Sekretariat Jenderal FIFA dan FAM yang mengonfirmasi masalah tersebut.
Melalui surat dari Sekretariat Jenderal FIFA, FIFA menginformasikan bahwa kasus tersebut telah ditutup.
Alhasil, larangan pendaftaran pemain yang dikenakan pada KL City FC dicabut.
Sementara itu, FAM menegaskan kasus tersebut selesai setelah pembayaran lunas diterima tergugat.
Oleh karena itu, perintah pelarangan pendaftaran pemain lokal dan internasional di KL City FC segera dicabut.
Sebelumnya, KL City FC menjadi salah satu dari enam klub Malaysia yang terkena pembatasan registrasi pemain oleh FIFA.
Selain KL City FC, lima tim lainnya adalah Kedah Darul Aman (KDA) FC, Kelantan FC, Melaka United (MU), Sarawak United, dan Perlis FA.
Selain klub Malaysia, FIFA juga menjatuhkan sanksi untuk sejumlah klub Indonesia karena masalah serupa.
Yang paling mengejutkan tentu sanksi yang diberikan kepada salah satu klub besar di Liga 1 Persija Jakarta.
Empat tim lain yang juga disanksi adalah Persikabo, Persiraja, SADA Sumut FC, dan Persiwa Wamena.
Kelima tim tersebut dijatuhkan sanksi embargo transfer selama tiga periode.
Awal masa hukuman untuk masing-masing klub tidak sama.
Persija dan Persiraja mulai dijatuhkan hukuman sejak 26 Januari 2024, sedangkan Persikabo dan SADA pada 26 Februari.
Sementara Persiwa, yang sudah tidak eksis di sepak bola Indonesia, dihukum terhitung sejak 12 Mei 2022.
Menanggapi hukuman yang diberikan FIFA, Persija Jakarta telah mengeluarkan pernyataan resmi.
Direktur Utama Ambono Janurianto menjamin ancaman sanksi larangan transfer tidak akan didapatkan oleh Persija.
Ambono menegaskan pihaknya akan menuntaskan kewajiban dengan pihak terkait sebelum bursa transfer dibuka.
"Kami akan menyelsaikan kewajiban dengan klub terkait dalam waktu dekat sebelum bursa transfer dibuka," kata Ambono.
Setelah semua kewajiban diselesaikan, Ambono berharap larangan dari FIFA akan segera dicabut.