Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wasit berusia 35 tahun kelahiran Bedee, Prancis, itu menghukum Garuda Muda tendangan penalti karena menganggap Witan Sulaeman menjatuhkan lawan di kotak penalti.
Keputusan wasit itu menyulut protes Shin Tae-yong, tapi dijawab dengan kartu kuning.
Ilaix Moriba berhasil mengeksekusi hadiah penalti tersebut pada menit ke-29.
Pada menit ke-73, Letexier kembali menghadiahkan penalti kepada Guinea karena menilai Alfeandra Dewangga menjatuhkan lawan di kotak penalti.
Padahal, dalam tayangan ulang sangat jelas terlihat bahwa bek Timnas U-23 Indonesia itu menendang bola.
Situasi itu makin menyulut emosi Shin Tae-yong dan berteriak keras untuk memprotes keputusan wasit.
Baca Juga: Media Vietnam Ungkap Keputusan Janggal FIFA untuk Laga Timnas U-23 Indonesia Vs Guinea
Pelatih asal Korea Selatan itu menuntut Letexier fair dan mengecek ulang apa sesungguhnya yang terjadi, misalnya melalui video assistant referee (VAR).
Namun, VAR ternyata tak ada dan Shin Tae-yong kembali dihukum kartu kuning kedua, yang langsung menjadi kartu merah.
Shin sempat tak mau meninggalkan area pinggir lapangan karena benar-benar tak menduga peristiwa seperti itu terjadi, sehingga pertandingan berhenti beberapa menit.