Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Liga Arab Saudi tahun lalu sempat dihebohkan dengan berlabuhnya sederet bintang papan atas sepak bola Eropa.
Sejumlah klub tak ragu menggelontorkan dana besar demi nama-nama seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Neymar.
Tidak sedikit yang menyebut kehadiran para pemain tersebut membuat Liga Arab Saudi bisa menyaingi Liga Inggris atau Spanyol.
Akan tetapi, Liga Arab Saudi yang baru hanya menampilkan sedikit kehebohan dan hilang dari perhatian sejak saat itu.
Baca Juga: Al Hilal Juara, Ucapan Neymar Garami Luka Cristiano Ronaldo
Pengeluaran miliaran dolar justru menciptakan musim yang timpang tanpa trofi internasional sejauh ini.
Pekan lalu, Al Hilal meraih gelar keempat mereka dalam lima tahun dengan tiga pertandingan tersisa.
Al Hilal bahkan menjadi juara tanpa jasa Neymar yang cedera saat membela Brasil pada bulan Oktober.
Selain itu, tidak satu pun tim Arab Saudi yang mampu mencapai final Liga Champions Asia.
Tuan rumah Al Ittihad juga tersingkir di putaran kedua Piala Dunia Antarklub 2023 di Jeddah.
Sementara Timnas Arab Saudi asuhan Roberto Mancini tersingkir di babak 16 besar Piala Asia 2023.
Al Hilal begitu dominan sehingga mereka memenangkan 34 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.
Kemenangan 9-0, 7-0 dan 6-1 menyoroti kesenjangan antara Al Hilal, satu dari empat klub yang dibeli tahun lalu oleh Dana Investasi Publik, dan klub lainnya.
Al Hilal, Al Nassr, Al Ahli dan Al Ittihad, menempati empat dari lima posisi teratas di klasemen liga Arab Saudi.
Mohamed Mandour, jurnalis Sportsdata yang berbasis di Paris, menilai kesenjangan ini terjadi karena distribusi pemain yang tidak tepat.
Baca Juga: Liga Arab Saudi - Cristiano Ronaldo Cs Wajib Menang Lawan Al Wehda untuk Cegah Al Hilal Juara Dini
“Kurangnya distribusi pemain yang tepat di antara semua tim menciptakan kesenjangan yang jelas antara tim besar dan kecil dan mematikan persaingan yang menguntungkan Al Hilal,” kata Mohamed Mandour kepada AFP.
Tiba-tiba merekrut sejumlah pemain bintang bukanlah hal yang mudah dengan sederet masalah yang dihadapi.
Termasuk kesulitan Benzema untuk beradaptasi di Al Ittihad dan Ronaldo yang didenda karena tindakan ofensif di lapangan.
Mantan pemain Liverpool Jordan Henderson meninggalkan Al Ettifaq ke Ajax setelah hanya enam bulan di Liga Arab Saudi.
Pertandingan pada larut malam, suhu tinggi, dan stadion yang sering kosong terbukti tidak menarik bagi para pemain.
Pada April, seorang penggemar yang mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi mengeluarkan cambuk panjang.
Ia memukul Abderrazak Hamdallah dari Al Ittihad setelah berdebat dengan sang striker dari tribune.
Simon Chadwick, profesor olahraga dan ekonomi geopolitik di SKEMA Business School Prancis, mengatakan dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi Liga Arab Saudi untuk membangun profil seperti yang dinikmati oleh Liga Inggris atau Liga Spanyol.
“Sepak bola Arab Saudi harus terbiasa dengan kenyataan bahwa uang dan pemain saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan abadi,” katanya kepada AFP.
“Musim ini sepak bola Arab Saudi agaknya hilang dan hilang dari perhatian para penggemar sepak bola."
"Sepak bola Arab Saudi masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," tambah Chadwick.