Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Vietnam gagal meraih tiket ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai tersingkir di putaran kedua.
Kepastian tersingkirnya Vietnam didapat usai Timnas Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor 2-0.
Hasil itu memastikan Vietnam finis di posisi ketiga Grup D terlepas dari kekalahan 1-3 dari Irak.
Sebelumnya, Vietnam sempat menjaga peluang lolos setelah meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Filipina.
Baca Juga: Vietnam Gagal Total, Wakil Presiden VFF: Piala AFF Bikin Tambah Pusing!
Meski gagal lolos, Vietnam memberikan sinyal positif dalam dua pertandingan di tangan pelatih Kim Sang-sik.
Kim Sang-sik membantu Timnas Vietnam mencetak total empat gol hanya dalam dua pertandingan pertamanya.
Sepasang gol dicetak oleh Nguyen Tien Linh, sedangkan dua gol lainnya tercipta atas nama Pham Tuan Hai.
Jumlah gol Vietnam dalam dua laga di bawah Kim Sang-sik lebih banyak dari jumlah gol di empat laga kualifikasi bersama Philippe Troussier.
Dalam empat pertandingan sebelumnya, Timnas Vietnam hanya mencetak 2 gol.
Dua gol tersebut dicetak saat Vietnam mengalahkan Filipina 2-0 di pertandingan pertama.
Setelah itu, Vietnam kalah 0-1 dari Irak, kalah 0-1 dari Indonesia, dan kalah lagi dari Indonesia 0-3.
Artinya, ada tiga pertandingan berturut-turut di mana Vietnam di bawah asuhan Troussier gagal mencetak gol.
Dilansir SuperBall.id dari Thanh Nien, ada sejumlah alasan di balik ketajaman lini serang Vietnam di era Kim Sang-sik.
Salah satunya adalah penggunaan para pemain tipikal menyerang yang bagus di Timnas Vietnam saat ini.
Baca Juga: Piala AFF U-16 2024 di Indonesia Belum Mulai, Vietnam Sudah Ngeluh Takut Kepanasan
Tien Linh, Tuan Hai, dan Nguyen Van Toan selalu menjadi andalan Kim Sang-sik di lini depan.
Selain itu, Kim Sang-sik juga menambah daya gedor dengan menempatkan Nguyen Hoang Duc dan Nguyen Quang Hai di lini tengah.
Nama-nama tersebut memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan para pemain muda yang kerap digunakan Troussier.
Hal positif lainnya adalah empat gol Vietnam dalam dua laga melawan Irak dan Filipina dicetak dari berbagai arah.
Satu gol tercipta melalui koordinasi antarpemain dalam mengalirkan bola ke area kotak penalti.
Sedangkan tiga gol lainnya tercipta lewat sundulan memanfaatkan umpan silang, tendangan jarak dekat, dan sepakan jarak jauh.
Hal ini membuktikan bahwa Kim Sang-sik memiliki keragaman taktik dalam menyerang dan mencetak gol.
Hal ini persis seperti yang dikomentari oleh pelatih asal Vietnam Tran Cong Minh belum lama ini.
"Timnas Vietnam saat ini bermain lebih spontan dibandingkan beberapa bulan lalu," kata Cong Minh.
"Rute penyebaran bola tidak berulang, tidak terikat pada formula tetap apa pun, tetapi kombinasi ini akan disebarkan oleh para pemain tergantung pada situasi di lapangan," tambahnya.
Satu-satunya taktik serangan yang belum berbuah gol bagi Vietnam asuhan Kim Sang-sik adalah situasi bola mati.