Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Ketua Umum (Ketum) PSSI, yakni Erick Thohir, angkat bicara mengenai perkembangan proses naturalisasi calon kiper Timnas Indonesia, yakni Maarten Paes.
Kiper FC Dallas itu sejatinya sudah berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Status itu didapatkannya usai mengucap sumpah setia di Kanwil Kemenkumham, Jakarta Timur, pada 30 April 2024 lalu.
Sayangnya, eks kiper FC Utrecht tersebut masih belum bisa membela Timnas Indonesia.
Hal itu dikarenakan dirinya terganjal satu aturan perpindahan kewarganegaraan dalam aturan FIFA.
Dalam aturan tersebut, pemain tidak boleh berpindah kewarganegaraan ketika dirinya sudah pernah membela timnas pertama saat berusia 22 tahun.
Masalahnya, Paes pernah membela Timnas U-20 Belanda saat dirinya berusia 22 tahun pada 2020 lalu.
Hal itu lah yang saat ini tengah dibereskan oleh PSSI.
Untuk bisa membela Timnas Indonesia, Paes harus menjalani sidang Pengadilan Arbritase Olahraga (CAS) terlebih dahulu.
Baca Juga: Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong di Mata Legenda: Pemain Naturalisasi Bawa Dampak Baik!
Apabila kasusnya disahkan oleh CAS, maka Paes sudah bisa membela Skuad Garuda.
Namun, ada satu kendala lagi yang harus dihadapi oleh kiper berusia 25 tahun tersebut dan PSSI.
Hingga kini, kasusnya tersebut masih belum diproses oleh pihak pengadilan.
Kondisi tersebut langsung dijelaskan oleh Ketum PSSI, yakni Erick Thohir.
Erick menjelaskan bahwa Paes memang sudah sah menjadi WNI.
Akan tetapi, proses adiministrasi di FIFA dan CAS memang masih berjalan panjang.
Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pihaknya.
Namun, Erick engan menjelaskan tantangan apa yang ia maksud tersebut.
"Sudah angkat sumpah (jadi WNI), tapi proses adiministrasi di FIFA masih berjalan panjang," kata Erick, dikutip SuperBall.id dari laman resmi Antara News.
Baca Juga: Vietnam Dipaksa Punya Pemain Keturunan Seperti Indonesia, Pakar Eropa: Cari di Media Sosial!
"Tentu ada tantangan," katanya melanjutkan.
Di lain sisi, ada satu ungkapan mengejutkan dari pria berusia 53 tahun tersebut.
Dengan berani, Erick menjelaskan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang kemungkinan mengganggu proses administrasi ini.
Menurutnya, tak semua negara ingin Timnas Indonesia berkembang dan maju ke arah yang lebih baik lagi.
Namun, lagi dan lagi ia tak mau menjelaskan secara detail pihak mena yang ia maksud tersebut.
"Saya rasa tidak semua negara ingin Indonesia maju kan? Jadi, itu kami dorong," pungkasnya.