Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Harapan Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terjaga usai melaju ke putaran ketiga babak kualifikasi zona Asia.
Skuad Garuda menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara (ASEAN) yang berhasil lolos ke putaran ketiga.
Namun, skuad besutan Shin Tae-yong itu akan menghadapi tantangan lebih berat di putaran ketiga.
Pasalnya, tim-tim raksasa Asia telah menanti Asnawi Mangkualam Bahar dkk pada fase tersebut.
Tim Merah-Putih juga dihantui oleh rapor merah wakil ASEAN di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Sebelum Indonesia, Timnas Thailand dan Timnas Vietnam sudah lebih dulu merasakan kerasnya persaingan di putaran ketiga.
Hasilnya, Gajah Perang dan Prajurit Bintang Emas hanya menjadi bulan-bulanan bagi tim-tim elit di Benua Kuning.
Thailand berada di dasar klasemen Grup B putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 dengan torehan dua poin.
Tim asuhan Kiatisuk Senamuang total kebobolan 24 gol dan hanya mampu menghasilkan 6 gol dari 10 pertandingan.
Nasib Vietnam juga berakhir tragis setelah menjadi juru kunci Grup B putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Namun, catatan Vietnam di bawah Park Hang-seo masih lebih baik dari Thailand dengan meraup empat poin dari 10 laga.
Berkaca dari itu, media Vietnam BGTV meragukan peluang Indonesia untuk merebut tiket Piala Dunia 2026.
Menurut BGTV, Jepang, Korea Selatan, Iran, Australia, dan Arab Saudi akan merebut 5 dari 8,5 tiket ke Piala Dunia
Sedangkan 3,5 tempat berikutnya akan menjadi peluang bagi 13 tim tersisa termasuk Indonesia.
Meski peluangnya tidak nihil, BGTV menilai sulit bagi Indonesia untuk merebut 3,5 tempat tersebut.
"Impian Piala Dunia 2026 Asia Tenggara kini bertumpu sepenuhnya di pundak Timnas Indonesia," tulis BGTV.
Baca Juga: Curhatan Ragnar Oratmangoen, di Belanda Pemain Bola Hanya Orang Biasa, di Indonesia Bak Pahlawan
"Namun, sulit bagi Indonesia untuk menciptakan hasil yang lebih positif dibandingkan wakil ASEAN sebelumnya," tambahnya.
BGTV menambahkan bahwa keberhasilan Indonesia lolos ke putaran ketiga tidak lepas dari faktor keberuntungan.
"Melihat dari putaran kedua, Indonesia beruntung karena lawan terberatnya, Vietnam, mengalami penurunan dan krisis di bawah asuhan Philippe Troussier."
"Peluang emas dimanfaatkan Indonesia untuk meraih seluruh 6 poin dalam 2 pertemuan dengan Vietnam."
"Jadi, kalau saja Vietnam tidak labil dan bertahan hampir setahun, kemungkinan besar kita yang masuk ke putaran ketiga dan bukan Indonesia."
"Di putaran kedua pun, Indonesia kalah cukup mudah baik di leg pertama maupun kedua melawan Irak, tim dengan peringkat rendah di grup teratas Asia."
"Dari situ, apa yang dilakukan Shin Tae-yong agar bisa melaju ke Piala Dunia ketika lawan yang akan datang semuanya adalah tim yang sangat kuat?"
"Peluang ikut Piala Dunia 2026 bersama Indonesia hanya sebatas teori," lanjut BGTV.
Lebih lanjut, BGTV juga berkaca pada kegagalan Indonesia memanfaatkan tiga peluang ke Olimpiade Paris 2024.
"Lihat saja Timnas U-23 Indonesia yang lebih dari separuh skuadnya bermain untuk timnas senior, kehilangan tiga peluang merebut tiket Olimpiade Paris 2024 silih berganti untuk melihat seberapa besar kesenjangan keahlian antara tim ini dan papan atas Asia."
"Pertama, Indonesia kalah dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 dan kemudian kalah dari Irak di perebutan tempat ketiga dan satu tempat di Prancis musim panas ini."
"Memasuki pertandingan play-off dengan wakil Afrika Guinea, Shin Tae-yong dan anak-anak asuhnya kembali kalah, kehilangan peluang untuk membuat sejarah," tutup BGTV.