Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terungkap Timnas Indonesia Ternyata Jadi Pilihan Kedua Pemain Keturunan, Ini Penyebabnya

By Eko Isdiyanto - Senin, 15 Juli 2024 | 12:23 WIB
Ole Romeny saat menjalani sesi perkenalan setelah diikat oleh FC Utrecht. (FC UTRECHT)

SUPERBALL.ID - Masalah utama para pemain keturunan yang urung memutuskan membela Timnas Indonesia, skuad Garuda ternyata pilihan kedua bagi mereka.

Tidak dipungkiri jika banyak pemain keturunan Indonesia yang tersebar luas di seluruh penjuru Eropa, salah satunya Belanda.

Naturalisasi pemain keturunan sejatinya sudah dimulai sejak kepengurusan PSSI era Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.

Saat itu skuad Garuda mendapatkan empat pemain keturunan, di antaranya Jordi Amat, Sandy Walsh, Elkan Baggott dan Shayne Pattynama.

Setelah kepengurusan berganti dan Erick Thohir terpilih menjadi Ketum PSSI, program naturalisasi pemain keturunan tetap berlanjut.

Dan bahkan lebih banyak dari era sebelumnya, mengingat berlimpahnya talenta dari para pemain keturunan yang tersebar.

Wajah-wajah baru pun muncul dan berdatangan, seperti Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On.

Kemudian Calvin Verdonk, Thom Haye hingga Maarten Paes dan saat ini PSSI pun masih berburu pemain keturunan lainnya.

Lolosnya Timnas Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 jadi pemicunya, skuad Garuda masih membutuhkan kekuatan tambahan.

Baca Juga: Media Korea Sebut PSSI Tak Yakin dengan Shin Tae-yong: Mereka Realistis, Mustahil Main di Piala Dunia

Akan tetapi, rencana PSSI ini bukan tanpa masalah, hadangan terbesar dapat dikatakan justru muncul dari para pemain keturunan itu sendiri.

Meski memiliki banyak pemain keturunan, namun diakui membela Timnas Indonesia adalah pilihan kedua bagi mereka.

Hingga tak jarang pendekatan yang dilakukan PSSI berakhir dengan penolakan-penolakan dari para peman keturunan dengan alasan tersendiri.

Dan salah satu alasan yang terungkap menempatkan Timnas Indonesia sebagai pilihan kedua bagi pemain keturunan.

Hal ini diungkap langsung Arya Sinulingga sebagai Anggota Exco PSSI dalam video yang diunggah pada kanal YouTube pribadi.

Menurut Arya, para pemain keturunan yang urung memutuskan membela Timnas Indonesia karena masih berhasrat bermain untuk timnas negara asalnya.

Masalah ini juga ditemui dalam kasus Ole Romeny, ditambah Indonesia tidak menganut sistem dwi kewarganegaraan atau dua kewarganegaraan seperti negara lainnya.

Selain itu, pemain-pemain yang didekati PSSI cenderung masih terbilang sangat muda, sehingga mereka ingin mengembangkan kariernya lebih dulu.

Baca Juga: Peluang Lolos Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 dari Kaca Mata Exco PSSI

Itulah yang menjadi pertimbangan para pemain keturunan ketika ditawari naturalisasi WNI, pilihan yang berdampak pada karier mereka.

"Pemain tersebut merasa bahwa dia masih mungkin main di timnas yang sekarang, negara asalnya. Biasanya itu," ucap Arya Sinulingga seperti dikutip Superball.id dari BolaSport.com.

"Jadi mereka itu penuh pertimbangan. Kalau saya pindah ke Indonesia, sampai kapan pun saya tidak bisa main lagi di sini (negara asalnya)."

"Itu pertimbangan berat bagi mereka. Pertimbangan karier dan sebagainya," imbuhnya.

Pesan penting pun dilontarkan Arya Sinulingga, agar PSSI, fan timnas dan seluruh masyarakat Indonesia tidak membully hingga menghina mereka.

Memaklumi dan menghargai pilihan para pemain keturunan, mengingat proses mencari bakat sepak bola Indonesia tak hanya berasal dari mereka.

"Kita harus maklumi. Enggak boleh kita hina mereka, enggak boleh juga kita bilang soal merah putih," ujar Arya.

"Bukan soal itu, ini soal masa depan hidup dia, pilihan pilihan hidup dia. Jadi kita harus hargai."

"Jadi biasanya kegagalannya hanya di situ, bukan hal lain-lain," imbuhnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P