Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
POIN-POIN PENTING
SUPERBALL.ID - Vietnam mendeklarasikan diri tak mau lagi disiksa Timnas Indonesia dengan kekalahan demi kekalahan.
Tiga kekalahan beruntun dari Indonesia di era pelatih Philippe Troussier adalah aib besar yang harus dihentikan dan tak boleh terjadi lagi.
Ketiga kekalahan beruntun itu terjadi mulai awal 2024 dalam Piala Asia 2023 di Doha, Qatar, dengan kekalahan 0-1.
Dua kekalahan Vietnam berikutnya terjadi dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta dengan skor 0-1 dan Hanoi 0-3.
Itulah yang membuat otoritas sepak bola negeri tersebut, Vietnam Football Federation (VFF), sangat terpukul karena timnasnya gagal melaju ke putaran ketiga.
VFF beralasan, Vietnam kalah beruntun karena Indonesia saat ini diperkuat banyak sekali pemain naturalisasi dari Eropa, khususnya Belanda dan Inggris.
Baca Juga: Erick Thohir Soal Indra Sjafri Gantikan Shin Tae-yong: Pelatih Harus Bersaing!
"Timnas Indonesia juga banyak memainkan bola-bola tinggi dan panjang pada beberapa laga terakhir melawan Vietnam," tulis media Vietnam, Thanh Nien.
VFF lantas berpikir bagaimana caranya bisa mengimbangi gaya permainan Tim Merah Putih tersebut.
Bertolak dari situlah VFF aktif berdiskusi dengan tim asuhan pelatih Kim Sang-sik untuk berguru ke Rusia.
Caranya, Timnas Vietnam melakoni laga persahabatan dengan salah satu tim kuat Eropa itu pada September mendatang di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City.
Bulan itu sengaja dipilih karena merupakan FIFA Days, yang mengizinkan timnas mengumpulkan seluruh pemain dari klub.
"Jika pertandingan ini terwujud, VFF akan menciptakan kehebohan besar," klaim Thanh Nien.
Proses negosiasi masih berlangsung dengan Federasi Sepak Bola Rusia (RFU).
Menurut media Vietnam, Rusia merupakan tim kelas atas Eropa, tidak mudah menjalani laga persahabatan internasional dengannya.
Oleh karena itu, jika memiliki kesempatan bermain melawan tim berperingkat dunia 33 tersebut, Timnas Vietnam akan memanfaatkannya untuk mengumpulkan banyak hal.
Manfaat paling utama adalah, menghadapi tim kelas Eropa seperti Rusia akan membantu para pemain Vietnam meningkatkan daya tahan tubuh mereka.
Pada Piala Asia 2023 dan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vietnam mendapat banyak tekanan dari tim-tim yang kelasnya lebih tinggi dari mereka.
Baca Juga: Gara-gara Taktik Busuk China, Erick Thohir Beri Ancaman untuk Lawan Timnas Indonesia
Diakui, para pemain Vietnam tak terbiasa dengan tekanan itu, pertahanannya banyak membuka celah, sehingga lawan bisa memanfaatkannya.
Peta jalan sepak bola Vietnam adalah menuju arena besar, masih harus bergerak maju dalam waktu dekat.
Jadi, uji coba dengan lawan kelas atas seperti Rusia akan membantu tim pelatih pimpinan Kim Sang-sik mengetahui cara beradaptasi, menemukan strategi yang cocok, dan gaya bermain efektif ketika menghadapi serangan balik dari lawan yang kuat.
Dengan menjajal Rusia, para pemain Vietnam akan memiliki ukuran yang akurat mengenai level teknis dan fisik mereka dibandingkan dengan level internasional, dan dari sana melakukan penyesuaian yang tepat.
Vietnam mengakui Rusia merupakan tim asal Eropa yang jago dalam bola tinggi dan panjang, suatu kondisi yang akhir-akhir ini sering menjadi masalah baginya, bahkan di kawasan Asia Tenggara.
"Jadi, melawan tim bergaya Eropa seperti Rusia, kita bisa membiasakan diri dengan gaya tersebut, belajar bertahan di udara, sebelum kembali menghadapi pemain-pemain Indonesia kelahiran Eropa di penyisihan ASEAN Cup (Piala AFF) pada November nanti," tegas Thanh Nien.
Media Vietnam itu menambahkan, jika berhasil mendatangkan Rusia ke negerinya, VFF akan sangat terbantu untuk dengan mudah mengundang lawan-lawan terkenal lainnya di seluruh dunia guna beruji coba dalam waktu dekat.
Sebagai informasi tambahan, beberapa waktu lalu Malaysia juga diisukan akan menghadapi Rusia dalam uji coba FIFA Days.
Namun, federasi sepak bola negeri itu kemudian membantahnya.