Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia kini berada di ambang perombakan besar-besaran, dilepas dari FAM demi menjadi kekuatan dominan di Asia.
Rencana besar untuk mengelola tim sepak bola nasional secara lebih mandiri itu disampaikan bos pemain Timnas Indonesia Jordi Amat, Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
Pemilik Johor Darul Ta'zim (JDT) sekaligus penguasa wilayah Johor itu membeberkan dokumen bertajuk "Strategi Skuad Nasional" di akun Instagram miliknya yang menandakan Harimau Malaya akan segera beroperasi terpisah dari FA Malaysia (FAM).
Perkembangan tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan alokasi RM15 juta atau sekitar Rp53 miliar untuk pengembangan tim sepak bola nasional dan kesejahteraan pemain saat ini.
Anwar, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, mengatakan RM10 juta akan disediakan oleh kementerian, dan sisanya RM5 juta disumbangkan oleh perusahaan swasta.
Tunku Ismail membagikan bagan organisasi baru Timnas Malaysia yang tidak lagi dikelola FAM seperti saat ini.
Baca Juga: Dihujat se-Malaysia, Presiden FAM: Kami Korban Pengkhianatan Kim Pan-gon
Struktur kepengurusan baru Timnas Malaysia akan dipimpin oleh seorang chief football officer (CSO) atau direktur teknik, didukung oleh seorang direktur pembinaan, kepala operasi, pelatih kepala, direktur strategi dan wawasan, serta seorang kepala kinerja.
Dalam postingan yang sama, Tunku Ismail menyebutkan 15 Desember 2024, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, tetapi diduga kuat sebagai awal Timnas Malaysia sudah berdiri sendiri.
Pekan lalu, Tunku Ismail bertemu dengan Anwar Ibrahim untuk membahas berbagai isu terkini, termasuk sepak bola Malaysia dan upaya penguatan olahraga tersebut.
Visi Anwar adalah agar Harimau Malaya menjadi kekuatan dominan di sepak bola Asia.
Selama dikelola langsung oleh FAM, Timnas Malaysia dinilai sulit berkembang.
“Jika kita bisa mendapatkan manajer dan pelatih yang benar-benar menunjukkan komitmennya, maka tidak apa-apa, meski mereka berasal dari luar negeri… mungkin untuk tahap awal,” ujar Anwar.
"Saya yakin kita bisa mengangkat nama baik dan reputasi Harimau Malaya," lanjutnya.
Untuk memastikan tata kelola yang baik dalam organisasi baru Timnas Malaysia, seorang pejabat senior dari Kementerian Keuangan akan ditunjuk untuk mengawasi pengelolaan keuangan inisiatif ini.
Anwar berencana bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Hannah Yeoh dan FAM mengenai masalah tersebut setelah kembali dari kunjungan resmi ke Rusia.
Baca Juga: Aksi Boikot Rugikan Malaysia, Presiden FAM Diminta Tak Sombong dan Segera Temui Ultras Malaya
Informasi perombakan ini sangat mengejutkan FAM, tetapi mungkin menyenangkan fans sepak bolanya.
Pasalnya, hari-hari ini sedang terjadi gonjang-ganjing boikot suporter terhadap Timnas Malaysia di Piala Merdeka 2024 gara-gara kekecewaan mereka terhadap pengurus FAM.
Kisruh kepergian mendadak Kim Pan-gon dari Timnas Malaysia menjadi bagian dari gejolak pengelolaan sepak bola nasional negeri itu.
Dengan perombakan besar yang dipisahkan dari federasinya itu, pengelolaan Timnas Malaysia akan berbeda dengan Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia tetap dikendalikan penuh oleh PSSI, mulai dari pengurusan pelatih dan pemain, pertandingan, hingga pendanaan.
PSSI memiliki Badan Tim Nasional (BTN) yang dihidupkan kembali pada Februari 2024, tetapi seluruh aktivitasnya harus sesuai arahan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Jadi, BTN hanya pelaksana kebijakan, sangat berbeda dengan organisasi baru Timnas Malaysia.