Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai informasi, Stadion Piala Dunia Seoul menampung sekitar 65.000 orang dan selalu penuh sejak Oktober tahun lalu.
Korea Selatan terakhir kali gagal menjual habis tiket di kandang sendiri pada 13 Oktober tahun lalu dengan 59.018 penonton.
Sejak saat itu, Korea Selatan selalu berhasil menjual menjual habis tiket pada empat laga kandang berikutnya.
Menurut Korea Herald, hal ini tidak lepas dari keputusan KFA yang menaikkan harga tiket di beberapa sektor tribune penonton.
KFA menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
AFC meminta negara tuan rumah untuk memastikan harga tiket yang diberikan kepada penonton tim tandang tidak melebihi harga yang tersedia bagi penggemar tim tuan rumah.
Beberapa penggemar juga mengatakan mereka memboikot pertandingan ini untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap cara KFA menangani proses perekrutan pelatih setelah pemecatan Juergen Klinsmann.
Setelah mewawancarai kandidat pelatih dari luar negeri, KFA tiba-tiba beralih ke juru taktik lokal Hong Myung-bo.
Para penggemar merasa marah dengan cara KFA yang secara praktis memohon kepada Hong untuk menerima pekerjaan tersebut setelah gagal mencapai kesepakatan dengan kandidat lain.
Mereka juga kecewa dengan Hong yang berbalik arah untuk menerima tawaran tersebut setelah secara terbuka menolaknya.
Mereka yang memilih untuk menghadiri pertandingan menunjukkan kemarahan mereka dengan cara lain.
Cemoohan menghujani Hong Myung-bo ketika ia diperkenalkan sebelum pertandingan.
Para penggemar juga mencemooh kompatriot Shin Tae-yong itu setiap kali ia ditampilkan di dua papan skor stadion.
Kemudian setelah kedua tim menyanyikan lagu kebangsaan, para pendukung meneriakkan "Chung Mong-gyu (Presiden KFA), keluar!"
Mereka juga mengangkat beberapa spanduk yang berisi gambar-gambar yang ditujukan kepada Chung dan Hong.