Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola membuatnya berani, fokus, dan mulai bermimpi sejak ia masih kecil.
Hal-hal ini mengangkat semangatnya ke tingkat yang lebih tinggi dan membuatnya mengabaikan penyakit yang datang bersamanya.
"Saya tidak takut. Saya pikir itu (sepak bola) menyenangkan," kata Channarong, dikutip SuperBall.id dari Think Curve.
"Dalam sepak bola, saya pikir wajar saja jika terjadi benturan, tendangan, tetapi sejujurnya, ditendang dan menderita thalasemia tidak ada bandingannya."
"Saya selalu berpikir bahwa jika sepak bola tidak ada saat ini, saya harus minum obat untuk thalasemia selama sisa hidup saya," tambahnya.
Baca Juga: Update Ranking FIFA - Thailand Tembus 100 Dunia, Vietnam Merana OTW Disalip Indonesia?
Channarong kini benar-benar tidak perlu meminum obat untuk mengobati thalasemia seumur hidupnya.
Pasalnya, ia memiliki obat yang memiliki efek yang sama baiknya terhadap kesembuhannya, yaitu sepak bola.
Dari seorang anak yang dulunya mudah lelah, ia menjadi seseorang yang bisa bermain sepak bola sepanjang hari.
"Saya ingin bermain sepak bola dengan serius, jadi saya memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dengan (akademi) Muangthong United dan pergi ke Chonburi."