Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Salah satu media Vietnam menyoroti kepindangan bomber Timnas Indonesia, yakni Rafael Struick, dari ADO Den Haag menuju Brisbane Roar FC yang merupakan klub asal Australia.
Struick membuat keputusan mengejutkan terkait masa depan di dunia sepak bola.
Pemain berusia 21 tahun tersebut memutuskan untuk hengkang dari klubnya yang berasal dari Belanda yakni ADO Den Haag.
Usai cabut dari ADO, ia memutuskan untuk bergabung dengan Brisbane Roar FC yang merupakan tim asal Australia.
Di klub berjuluk The Roar tersebut, Struick mendapat kontrak selama satu tahun.
Ia juga akan menggunakan nomor punggung 7 selama membela Brisbane.
Kepindahan bomber andalan Timnas Indonesia ini juga menarik perhatian dari media asal Vietnam yakni Soha.
Dalam laporannya, media tersebut seperti menyayangkan keputusan Struick.
Menurut media tersebut, sang bomber pindah ke klub yang bisa dikategorikan lemah di kompetisi sepak bola Negeri Kanguru.
"Striker Timnas Indonesia ini meninggalkan Belanda dan bermain untuk tim lemah di Liga Australia," tulis Soha.
Tak hanya itu, mereka juga mengomentar nasib pemain keturunan Indonesia-Belanda tersebut.
Pasalnya, nasibnya memiliki kesamaan dengan rekan-rekannya seperti Ragnar Oratmangoen dan Marselino Ferdinan.
Pada musim ini, Ragnar bergabung dengan FCV Dender sementara Marselino berseragam Oxford United.
Kesamaannya adalah kedua tim itu dimiliki oleh pengusaha Indonesia.
Dender dimiliki oleh Sihar Sitorus, sementara saham mayoritas Oxford United dikuasai oleh Erick Thohir dan Anindya Bakrie.
Kini, jejak itu diikuti oleh Struick dengan bergabung ke Brisbane yang juga dimiliki pengusaha Indonesia.
Sebagai informasi, The Roar dimiliki oleh Grup Bakrie.
Menurut Soha, kepindahan Struick ini semata-mata hanya untuk tujuan komersial klub tersebut.
Dengan begitu, maka karier sang pemain diprediksi akan semakin sulit berkembang.
"Seperti pemain Indonesia lainnya, Struick pindah ke suatu klub yang pemiliknya adalah orang Indonesia."
"Grup Bakrie memiliki klub Brisbane Roar yang berkantor pusat di Negeri Seribu Pulau."
"Kesepakatan merekrut Struick dinilai akan berdampak dari segi komersial."
"Di Brisbane Roar, Struick akan menghadapi banyak kesulitan karena klub ini cukup lemah, mereka mengakhiri musim lalu dengan berada di posisi ke-9 dari 12 klub," tutup laporan tersebut.
Baca Juga: Thom Haye Sakit Hati Gagal Gabung Como 1907 karena Dana, Bukan Kualitas