Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Graham Arnold Akui Faktor Timnas Indonesia di Balik Keputusan Mundur

By Taufik Batubara - Jumat, 20 September 2024 | 11:15 WIB
Graham Arnold (tengah) bereaksi terhadap wasit saat Australia dijamu Timnas Indonesia di Stadion Utama GBK, Jakarta, 10 September 2024, dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (AFP)



SUPERBALL.ID - Graham Arnold akhirnya menyatakan mundur sebagai pelatih Australia, Timnas Indonesia menjadi faktor sangat berpengaruh di balik keputusannya itu.

Langkah Arnold tersebut membuat asosiasi sepak bola Negeri Kanguru itu, Football Australia (FA), dalam kesulitan mencari penggantinya menjelang matchday 3 dan 4 Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sangat penting bulan depan.

Arnold memang berada di bawah tekanan besar sejak kekalahan 0-1 Australia dari Bahrain di Gold Coast.

Hasil imbang 0-0 dengan Timnas Indonesia di Jakarta awal bulan ini makin membuatnya panik karena membahayakan peluang timnya untuk lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.

Dikutip dari laporan The Sydney Morning Herald, Arnold telah bertemu petinggi FA awal pekan ini dan memilih untuk mundur demi kebaikan Socceroos, julukan Timnas Australia.

"FA kini fokus menunjuk pelatih kepala baru menjelang bagian kedua Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Oktober," demikian FA, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.

Baca Juga: Tak Sadar Bikin Satu Australia Kecewa, Graham Arnold: Imbang Lawan Indonesia Bukan Bencana

Australia berada di urutan kelima klasemen Grup C dengan 1 poin dari 2 laga.

Peringkat 25 dunia itu akan bertemu tim urutan terbawah China di Adelaide pada 10 Oktober mendatang.

Lima hari kemudian bertandang ke markas tim urutan teratas Jepang di Saitama.

Hanya 2 tim teratas grup yang akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan urutan ketiga dan keempat masih berpeluang lolos melalui putaran keempat.

Publik Australia masih sangat sulit menerima kekalahan dari Bahrain.

Kekalahan dari Bahrain itu merupakan yang kedua kalinya sejak tahun 1981 di mana Socceroos menderita kekalahan dalam kualifikasi Piala Dunia di kandang sendiri.

Hasil buruk tersebut diperparah oleh Timnas Indonesia, yang memaksa tim asuhan Arnold itu kesulitan menciptakan peluang berarti dalam menghadapi tim yang cenderung bertahan.

Faktor Timnas Indonesia itu ternyata berdampak dahsyat dalam keputusan mundur Arnold.

Setelah ditahan tanpa gol, pelatih berusia 61 tahun itu mengatakan kepada wartawan ingin segera kembali ke negerinya untuk memikirkan berbagai hal.

"Saya harus pulang dan berpikir keras," tegas Arnold pasca-pertandingan kontra Tim Merah Putih.

Ternyata, kata-kata itu adalah kode keras untuk siap-siap mundur, meski hanya sedikit yang berharap dia akan berhenti atas kemauannya sendiri.

Jadi, hasil versus Indonesia tersebut menjadi penentu Arnold mengambil keputusan.

Baca Juga: Graham Arnold Akui Maarten Paes Layak Jadi MOTM Laga Timnas Indonesia Vs Australia

"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, saya yakin inilah saatnya bagi kepemimpinan baru untuk memandu tim ke depan," kata Arnold dalam sebuah pernyataan.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain, staf saya, Football Australia, dan para penggemar kami yang penuh semangat atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan."

"Socceroos memiliki masa depan cerah, dan saya yakin mereka akan terus unggul," sebut Arnold.

Dia mengakui telah mengabdi selama 40 tahun untuk sepak bola Australia, dengan enam tahun terakhir berperan sebagai pelatih kepala Socceroos.

"Saya mengatakan setelah pertandingan melawan Timnas Indonesia bahwa saya harus mengambil beberapa keputusan, dan setelah melakukan refleksi mendalam, firasat saya mengatakan bahwa inilah saatnya untuk melakukan perubahan, baik untuk diri saya sendiri maupun program Australia."

Dia menambahkan, "Saya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang terbaik bagi bangsa, para pemain, dan Football Australia."

"Saya telah memberikan segalanya yang saya bisa untuk peran ini, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama masa jabatan saya."

Arnold akan tercatat sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah Australia, setelah membimbing Socceroos menuju kampanye Piala Dunia terbaik mereka di Qatar 2022, mengalahkan Tunisia dan Denmark dan menguji juara bertahan Argentina di babak 16 besar.

Namun, sisa masa jabatannya penuh perjuangan setelah dua kali gagal membawa Socceroos melewati perempat final Piala Asia.

Proses kualifikasi untuk Piala Dunia 2022 di Qatar hampir membuatnya kehilangan pekerjaan, sebelum Australia baru sampai di sana setelah langkah berani Arnold memasukkan Andrew Redmayne yang tak dikenal sebagai kiper untuk adu penalti melawan Peru.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P