Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fans Timnas Indonesia juga sangat marah menerima hasil akibat kepemimpinan wasit dari Oman yang tak adil itu.
Dalam hari-hari berikutnya, para penggemar sepak bola Indonesia membombardir media sosial BFA dengan gelombang kemarahan online.
Menanggapi reaksi tersebut, BFA mengambil tindakan cepat, menonaktifkan komentar di platform media sosialnya karena meningkatnya pesan-pesan emosional.
BFA juga melaporkan beberapa upaya peretasan di situsnya yang diduga dilakukan oleh pengguna di Indonesia.
"BFA mengungkapkan keterkejutannya atas berbagai ancaman pembunuhan yang diterima oleh anggota tim di akun media sosial, sebuah langkah yang mencerminkan ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap nyawa manusia," kata BFA dalam pernyataan yang diposting di Instagram.
"Itu tidak sesuai dengan prinsip, nilai-nilai dan norma-norma Islam, juga tidak mencerminkan kemajuan suatu negara," imbuh BFA.
Oleh karena itu, BFA mengatakan pihaknya telah meminta FIFA agar pertandingan kedua tim di Jakarta dipindahkan ke luar Indonesia dengan alasan "menolak untuk membahayakan nyawa anggota tim".
FIFA belum memberikan komentar publik mengenai masalah tersebut, tetapi PSSI sudah meyakinkan bahwa keselamatan para pemain Bahrain akan terjamin saat pertandingan berlangsung pada Maret tahun depan.
"Indonesia akan menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh tamu kami, seperti halnya Bahrain," tegas anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga.
Menurut Arya, masyarakat Indonesia terkenal dengan keramahannya, sehingga alasan ketakutan Bahrain itu tak masuk akal.