Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALLID - Kevin Diks menjadi penyelamat FC Kopenhagen yang berhasil mencuri satu poin di kandang Real Betis pada laga lanjutan Liga Konferensi 2024/2025.
Kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Benito Villamarin, Seville, Spanyol, Jumat (25/10/2024) dini hari WIB.
Abde Ezzalzouli membuat tim tuan rumah unggul ketika tendangan jarak jauhnya berbuah gol pada menit ke-8.
Kevin Diks menjadi pahlawan bagi Kopenhagen ketika ia mencetak gol dari titik putih pada menit ke-77.
Baca Juga: Batal Jumpa Timnas Indonesia, Sederet Polemik Warnai Masa Singkat Roberto Mancini di Arab Saudi
Gol tersebut membuat pemain kelahiran Belanda itu mencatatkan rekor 100 persen gol dari titik putih.
Wasit menunjuk titik putih setelah Diks dilanggar oleh Hector Bellerin di kotak terlarang.
Diks tidak ragu sedikit pun untuk mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor tendangan penalti.
Tekanan semakin besar ketika calon bek Timnas Indonesia itu bergegas melakukan tendangan.
Pasalnya, 45.000 penggemar di Stadion Benito Villamarin melakukan apa yang mereka bisa untuk mengganggu fokus Diks.
Bahkan, pemain berusia 28 tahun itu mendapat cemoohan keras dari lebih dari 45.000 fans Real Betis.
Namun, hal itu tidak mempengaruhi Diks sedikit pun hingga akhirnya ia mencetak gol penalti ke-10 dari 10 kesempatan.
Seusai pertandingan, Diks mengungkapkan rahasia dirinya tetap tenang menghadapi cemoohan fans Real Betis.
Ia mengaku hanya mencoba keluar dari tekanan para suporter dan fokus pada tendangan penaltinya.
"Saya tidak ingin menjadi sombong," kata Diks, dikutip SuperBall.id dari Bold.dk.
"Tentu saja ada banyak tekanan, tapi saya hanya mencoba untuk keluar dari zona itu dan fokus pada tendangan."
"Ketika saya menendangnya, saya langsung merasakan bahwa bola itu akan masuk," tambahnya.
Setelah mencetak gol, Diks berlari ke arah para pendukung setia Real Betis dan membungkam mereka.
Aksi Diks tersebut memicu sedikit keributan lantaran beberapa pemain tim tuan rumah tampak tidak terima.
Namun, Diks bersikap tenang dalam menghadapi situasi tersebut dan tidak menganggapnya terlalu serius.
"Itu bagian dari sepak bola. Mereka bersiul sangat keras, jadi saya harus membalasnya setelah itu juga."
"Anda tidak harus membuatnya lebih besar dari yang sebenarnya. "
"Saya memberi isyarat kecil kepada para penggemar dan sedikit bersorak untuk istri dan putri saya, lalu saya berjalan pergi."
"Mereka mencoba untuk bangun, tapi saya mulai tertawa," kata pemain dengan garis keturunan Maluku itu.
Lebih lanjut, Diks mengaku senang bisa membantu timnya meraih satu poin penting di Spanyol.
Ini merupakan poin pertama Kopenhagen di Liga Konferensi usai kekalahan mengejutkan dari Jagiellonia di laga pertama.
"Kami membutuhkan hasil hari ini, dan tiga poin adalah yang terbaik, tetapi kami mengalami awal yang sulit dengan gol lawan."
"Saya sebenarnya berpikir kami memulai dengan baik, tetapi mereka mencetak gol indah ke gawang kami."
"Saya pikir kami berada dalam permainan dan mengendalikannya."
"Itu adalah pertandingan khas Eropa bagi kami, dan saya senang kami setidaknya mendapat satu poin," ucapnya.
Sebagai informasi, Diks kini sedang menjalani proses naturalisasi untuk menjadi warga negara Indonesia.