"Saya kaget dan itu menjadi motivasi juga agar bermain lebih baik lagi. Saya main futsal motivasinya mau membahagiakan orang tua. Keluarga besar saya Alhamdulillah sangat mendukung saya," ucap Nicko.
Nicko belum tahu bagaimana nasib masa depannya di dunia futsal, apakah akan bergabung dengan klub profesional atau amatir.
Pria yang kuliah di STIE Rawamangun, Jakarta Timur, itu ingin fokus terlebih dahulu membenahi mata kuliahnya.
Di Tim Jabar, Nicko banyak pengalaman berharga bisa bermain dengan pemain-pemain berkualitas.
Kata Nicko, pelatih Jabar, Adi Sopiyadi, memiliki peran yang sangat aktif karena tidak hanya mengajarkan bagaimana bermain futsal tetapi juga harus taat kepada Allah.
"Saya senang berada di tim Jabar ini karena dapat pelajaran bahwa bermain futsal itu bukan hanya sekedar bermain tetapi juga harus berserah diri kepada Allah karena Allah yang menentukan semuanya, kami hanya berusaha saja," kata Nicko.
Terkait apakah sudah siap bermain di liga futsal profesional, Nicko menjawan belum.
Sebab, ia menyadari masih ada yang kurang dari segi permainannya.
"Lagi pula belum ada yang hubungi saya untuk bermain di kompetisi profesional," kata Nicko.
"Saya pasti mikir-mikir juga kalau dihubungi klub-klub profesional karena saya masih banyak kekurangan, dan masih harus belajar lagi," ucap Nicko mengakhiri.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar