FFI Futsal Championship 2017 sudah selesai dengan Tim Futsal Provinsi Jawa Barat (Jabar) keluar sebagai juara usai mengalahkan Tim Futsal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan skor 4-3 di GOR Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (17/9/2017).
Prestasi Jabar semakin bertambah dengan terpilih menjadi tim fairplay dan salah satu pemainnya, Nicko Prayogo, menjadi best player dalam ajang tersebut.
Dilihat dari postur badannya, Nicko tidak terlalu tinggi.
Diperkirakan postur badan pemain asal Bekasi, Jawa Barat, itu sekitar 160 cm.
Tetapi Nicko memiliki skill yang berkualitas dan terkadang melewati pemain lawan dengan cepat.
Nicko mengaku tidak pernah memikirkan postur badannya itu.
Sebab, ia hanya fokus di setiap pertandingan untuk meladeni lawannya dengan cara yang sangat baik.
"Saya jadi diri sendiri saja. Saya bermain seperti ini tidak pernah mikirin musuh terkait postur lawan," ucap Nicko.
"Bermain itu ikuti kata pelatih dan saya bermain dengan penuh semangat. Saya sering lari dari awal pertama kali bermain futsal."
"Saya pertama kali mendapatkan pelatih dari Jakarta dan dia dibilang bermain futsal itu harus bagus. Saya diajarkan sama dia bagaimana membawa bola, timming cepat, dan feeling," ucap Nicko menambahkan.
Nicko sangat senang bermain di ajang sekelas FFI Futsal Championship 2017.
Menurut pemain berusia 19 tahun itu, ia bisa membawa Jabar menjadi juara karena juga didukung oleh rekan-rekannya.
Terpilih menjadi pemain terbaik sangat disyukuri oleh Nicko.
Baginya ini pertama kalinya diberikan prestasi yang tidak akan dilupakan olehnya.
Selain mendapatkan trophy, Nicko juga diganjar uang sebesar Rp 10 juta.
Sampai saat ini ia belum tahu akan diapakan jumlah uang sebanyak itu.
"Ini rezeki banget dari Allah dan Alhamdulillah banget," ucap Nicko.
"Saya masih belum terpikiran mau diapain ini uang," ucap Nicko menambakhkan.
Prestasi yang dirasakan oleh Nicko juga semakin bertambah lantaran pada laga final tiba-tiba keluarganya datang menyaksikan laga tersebut.
Nicko mengaku kaget terkait hadirnya keluarga besarnya itu karena sebelumnya tidak sempat memberikan kabar bahwa ingin datang.
"Saya kaget dan itu menjadi motivasi juga agar bermain lebih baik lagi. Saya main futsal motivasinya mau membahagiakan orang tua. Keluarga besar saya Alhamdulillah sangat mendukung saya," ucap Nicko.
Nicko belum tahu bagaimana nasib masa depannya di dunia futsal, apakah akan bergabung dengan klub profesional atau amatir.
Pria yang kuliah di STIE Rawamangun, Jakarta Timur, itu ingin fokus terlebih dahulu membenahi mata kuliahnya.
Di Tim Jabar, Nicko banyak pengalaman berharga bisa bermain dengan pemain-pemain berkualitas.
Kata Nicko, pelatih Jabar, Adi Sopiyadi, memiliki peran yang sangat aktif karena tidak hanya mengajarkan bagaimana bermain futsal tetapi juga harus taat kepada Allah.
"Saya senang berada di tim Jabar ini karena dapat pelajaran bahwa bermain futsal itu bukan hanya sekedar bermain tetapi juga harus berserah diri kepada Allah karena Allah yang menentukan semuanya, kami hanya berusaha saja," kata Nicko.
Terkait apakah sudah siap bermain di liga futsal profesional, Nicko menjawan belum.
Sebab, ia menyadari masih ada yang kurang dari segi permainannya.
"Lagi pula belum ada yang hubungi saya untuk bermain di kompetisi profesional," kata Nicko.
"Saya pasti mikir-mikir juga kalau dihubungi klub-klub profesional karena saya masih banyak kekurangan, dan masih harus belajar lagi," ucap Nicko mengakhiri.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar