Satu kartu merah mewarnai laga PS TNI melawan Madura United di Stadion Pakansari, Bogor Senin (18/09/2017).
Kartu merah itu ditujukan pada Guntur Ariyadi, pemain belakang Madura United usai kedapatan menginjak paha seorang pemain PS TNI.
Kehilangan satu pemain membuat beban tambahan untuk Madura United, terlebih saat itu kondisi sedang imbang 2-2 di menit ke-53.
"Secepatnya saya berpikir untuk perbaiki dan ambil tindakan. Tidak ada waktu untuk memikirkan yang lain," kata Gomes De Oliveira.
(Baca Juga: PS TNI Vs Madura United - Kata Pelatih Tim Tamu Soal Kemenangan Timnya)
Tidak ingin kehilangan poin, Gomes De Olivera lakukan perubahan formasi 4-3-3 miliknya dan menarik mundur strikernya.
Bayu Gatra yang berposisi sebagai penyerang sayap kanan turun sedikit mengisi lubang yang ditinggalkan Guntur di gelandang kanan.
"Saat Guntur keluar, saya segera menaruh Bayu Gatra ke posisi kanan dan Greg juga bergeser ke kanan. Kita juga masukan pemain yang lebih fresh," jelasnya.
Kalah jumlah pemain, Madura United bermain lebih bersabar menunggu waktu yang tepat untuk menyerang dengan mengandalkan satu striker setelah menarik keluar Thiago Furtuoso.
Hingga satu peluang tiba memanfaatkan sepakan pojok yang berbuah gol dari sepakan Dane Milovanovic di menit ke-71 dan merubah skor menjadi 2-3.
(Baca Juga: PS TNI di Ambang Degradasi, Ivan Kolev Ungkit Kesalahan Manajemen Lama Klub)
Kemenangan ini cukup dramatis mengingat tim tamu hanya bermain dengan sepuluh pemain di kandang PS TNI.
"Mereka bekerja keras sebagai tim selama 90 menit.
Pemain memperlihatkan transisi menyerang dan bertahan yang baik sehingga bisa menang," senyumnya melihat hasil akhir.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar