Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terungkap, Ini Kunci Mulusnya Adaptasi Sylvano Comvalius di Indonesia

By Muhammad Robbani - Senin, 2 Oktober 2017 | 18:40 WIB
Ekspresi striker Bali United, Sylvano Comvalius setelah mencetak gol ke gawang Persija pada laga lanjutan Liga 1 musim 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (15/9/2017).
YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM
Ekspresi striker Bali United, Sylvano Comvalius setelah mencetak gol ke gawang Persija pada laga lanjutan Liga 1 musim 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (15/9/2017).

Penyerang Bali United Sylvano Comvalius menyebut faktor makanan di Indonesia jadi salah satu alasannya cepat beradaptasi.

Baru melakoni musim pertamanya bersama Bali United, Comvalius melejit jadi pencetak gol terbanyak sementara Liga 1 dengan torehan 28 golnya saat ini.

Comvalius mengaku sudah sangat familiar dengan makanan yang populer di Indonesia seperti nasi goreng atau mie goreng.

(Baca Juga: Sylvano Comvalius Ceritakan Kisahnya Bisa Berlabuh di Bali United)

Usut punya usut, Comvalius ternyata mempunyai darah Suriname dari ayahnya.

Perlu diketahui, 15 persen populasi Suriname diisi oleh orang Jawa yang dibawa ke negara Amerika Selatan itu sebagai kuli oleh Belanda sejak tahun 1880.

"Di sini mudah beradaptasi karena saya sudah familiar dengan makanan Indonesia seperti soto ayam, nasi goreng, mie goreng."

"Makanan-makanan itu sudah sangat familiar, kebetulan saya keturunan Suriname dari ayah, di Suriname ada banyak orang Jawa," kata Comvalius kepada SuperBall.id dan BolaSport.com.

Meski sepele, masalah makanan bagi Comvalius adalah faktor penentu buatnya untuk sukses.

Kesulitan beradaptasi pernah dirasakannya kala bermain bersama klub kasta kedua Liga Tiongkok, Fujian Smart Hero pada tahun 2012.

"Di China saya tinggal di kota lokal, hanya ada orang lokal, tak ada orang asingnya saat main di Fujian."

(Baca Juga: Sylvano Comvalius Sengaja Tak Gabung Persija, Persib, atau Persebaya)

"Sulit menemukan pasta. Itu bukan masalah seharusnya, tapi sebagai orang asing pasti mau makan normal. Di sana hanya ada restoran makanan cepat saji dan itu tak bagus," katanya menjelaskan.

"Jadi di Indonesia semuanya terasa familiar, ayah saya dari Suriname tapi saya tak bisa bahasa Jawa karena sulit. Darah saya campuran. Tapi belum pernah ke Suriname."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Gangga Basudewa
Sumber : superball.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X