Pelatih timnas Mongolia, Michael Weiss, mengkritik pihak panitia Aceh World Solidarity Cup 2017.
Sentilan Michael Weiss tersebut terkait dengan kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, yang dinilainya sangat menyulitkan tim-tim yang bertanding.
Pada laga kedua Aceh World Solidarity Cup 2017 di stadion tersebut, timnas Mongolia dikalahkan tuan rumah Indonesia dengan skor 2-3, Senin (4/12/2017).
Dua gol Mongolia dicetak lewat tendangan penalti Munkh-Erdene Tuguldur pada menit ke-38 dan ke-57.
Sementara gol Indonesia masing-masing dikemas oleh Gavin Kwan Adsit pada menit kedelapan, Osvaldo Haay (25'), dan penalti Ilija Spasojevic (45'+2).
(Baca Juga: Persija Jakarta Berpeluang Gunakan SUGBK Musim Depan)
"Pertandingan yang sulit karena kondisi lapangan dan cuaca yang buruk. Untuk edisi tahun depan, saya sarankan tidak digelar saat musim hujan," ucap Weiss dalam sesi jumpa pers pasca-laga.
Weiss mengeluhkan kondisi lapangan dan cuaca yang buruk. Pelatih asal Jerman itu tambah kecewa setelah salah satu pemain terbaiknya, Galt Tuguldur, menderita cedera pada babak pertama.
"Saya pernah melatih Filipina yang juga bersuhu tropis. Tetapi, saat musim hujan, kondisinya tidak separah ini," tutur juru taktik berusia 52 tahun itu.
Meski begitu, Weiss juga mengakui bahwa kemampuan individu para pemain timnas Indonesia memang sedikit di atas timnya.
Dengan hasil ini, Mongolia menderita dua kekalahan beruntun. Sebelumnya, mereka ditekuk Kirgistan dengan skor 0-3.
Pada laga pamungkas, Mongolia akan menghadapi Brunei di stadion yang sama pada Rabu (6/12/2017).
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar