(Baca Juga: Gelar Pertemuan dengan PSSI, Menpora Imam Nahrawi: Loh, Ketumnya Mana?)
Usaha timnas U-23 Indonesia itu juga harus didukung penuh oleh semua lapisan masyarakat Tanah Air.
"Jadi euforia ini tidak hanya menjadi komitmen dari PSSI tapi juga harus menjadi komitmen dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan, dan mensuport," kata Imam.
"Tentu pemerintah akan terus menerus mendukung itu karena ini bukan semata-mata hiburan bangsa ini tapi ini benar-benar demi pertaruhan nama baik Indonesia. Itu yang pertama," ucap Imam menambahkan.
Lebih lanjut Imam juga menambahkan bahwa ada beberapa evaluasi dari dari kompetisi di 2017 termasuk penyelesaian utang-utang kepada klub-klub peserta.
Dijadwalkan pelunasan tunggakan utang itu akan diselesaikan sebelum kick off Liga 1 2018 bergulir pada 10 Maret mendatang.
Imam juga sangat senang dengan penjelasan PSSI karena sudah menyiapkan program-program kerja pada 2018 ini.
Program-program tersebut menjadi sebuah pondasi penting bagi Indonesia untuk menuju Piala Dunia 2034 atau yang paling dekat Olimpiade Tokyo 2020.
"Beberapa rencana ini tentu tidak boleh PSSI berjalan sendiri, harus di suport, harus didukung, tentu pemerintah akan melakukan upaya-upaya bersama," kata Imam.
Sedangkan pembahasan ketiga dalam pertemuan pagi hari ini mengenai perkembangan sepak bola Indonesia untuk ke depan.
Kata Imam, PSSI sudah menyiapkan festival-festival ataupun sebuah kompetisi di kelompok umur tertentu.
"Kami sudah bersepakat, Kemenpora, pemerintah bersama PSSI nanti akan melakukan beberapa pembagian tugas, dimana soal regulasi, fasilitasi, sampai kemudian penjenjangan bagi anak-anak sejak grasroot sampai ke depan kami tidak lagi kekurangan pemain, supaya kami bisa mengandalkan anak-anak kami di masa-masa yang akan datang," tutup Imam.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar