Belum berlaga melawan Persebaya, polemik sudah muncul di kubu Arema FC.
Manajemen klub berjuluk Singo Edan itu melayangkan nota protes pada operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Protes itu diajukan karena tidak mendapatkan jatah official training di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (5/5/2018).
(Baca Juga: Billy Keraf Ungkap Rahasia Persaingan dalam Skuat Persib Bandung)
Official training itu tidak diberikan karena tak mendapatkan rekomendasi dari kepolisian.
Larangan tersebut membuat skuat Arema FC terpaksa latihan di Stadion Tri Dharma, Sabtu (5/5/2018), pagi.
Media Officer Arema FC Sudarmaji menjelaskan pihak manajemen Singo Edan sudah membicarakan hal ini secara lisan dan menyurati melalui empai pada panpel Persebaya sejak Rabu (2/5/2018).
Manajemen Arema FC mengusulkan agar official training untuk pasukan Joko Susilo digelar pada Sabtu (5/5/2018) pukul 15.00 sampai 16.00 WIB.
"Kami mendapatkan jawaban dari mereka utuk official training Arema FC digelar pada Sabtu pagi sekitar jam 08.00 WIB," kata Sudarmaji.
(Baca Juga: Spaso dan Lerby Kurang Greget, Timnas U-23 Indonesia Panggil Alberto Goncalves)
"Setelah mendapatkan informasi tersebut, kami langsung komunikasi dengan tim pelatih," lanjutnya.
Rencana itu akhirnya gagal karena sehari berselang atau Kamis (3/5/2018), pihak Persebaya mengirimkan email bahwa Arema tidak mendapatkan jatah official training.
Faktor keamanan disebut menjadi alasan penghapusan jadwal official training tersebut.
Mengacu pada regulasi Liga 1 pasal 16, hanya ada dua alasan yang bisa menghapuskan jadwal official training.
Pertama adalah cuaca buruk dan kedua, lapangan dalam kondisi rusak.
"Kami kecewa karena tidak ada komunikasi terlebih dahulu terkait pembatalan official training," ungkap Sudarmaji.
"Padahal kami sudah menyiapkan bantuan pengamanan dari TNI untuk mempermudah panpel Persebaya," terangnya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar