Di perusahaan itulah Diego Assis menemui bakatnya sebagai seorang pesepak bola profesional.
Selain ikut memproduksi suku cadang truk, perusahaan tersebut juga memiliki tim sepak bola yang ikut di kejuaraan amatir regional.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Kehilangan Dua Pemain Penting Jelang Piala AFF U-19)
Juli 2010, tim yang diperkuat Diego Assis berhasil memenangkan tiket ke kejuaraan dunia pekerja di Tallin, Estonia.
Diego Assis berhasil membawa timnya merebut gelar tersebut di Tallin.
Kesempatan pun datang pada Diego Assis untuk mengikut tes di Finaldina dan tidak lulus.
Peluang baru pengubah nasib kembali datang dari klub Assi IF, tim amatir dari divisi kelima Swedia.
Di sana dia mulai melihat keberuntungan dan hampir menghabiskan dua musim di kejuaraan amatir.
Pada usia 25 tahun, Diego Assis akhirnya mendapatkan karier profesionalnya setelah Assi IF mendapatkan promosi naik kasta.
Pada tahun 2013, Diego Assis pindah ke klub Islandia, Marienhamn.
Di sana dia mendapatkan 100 peluang bermain dan mencipatakan 24 gol.
Selama tiga musim di Marienhamn, Assis pindah ke Thai Honda Ladkrabang dan akhirnya berlabuh di Persela Lamongan.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar