Kericuhan yang vandalisme dari oknum suporter Sriwijaya FC pada saat laga pekan ke-17 kompetisi Liga 1 musim 2018 melawan Arema FC akhirnya berbuntut panjang
Pihak Sriwijaya FC harus menanggung akibatnya.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu (21/7/2018), sejumlah oknum suporter Sriwijaya FC yang melakukan aksi perusakan kursi stadion.
Kekalahan Sriwijaya FC dari tim tamu Arema FC pada laga lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2018 ditengarai sebagai penyebab insiden kericuhan ini.
(Baca juga: Jacksen F Tiago Bicara soal Hal-hal Negatif di Sepak Bola Indonesia)
Sejumlah suporter mengamuk dan merusak kursi stadion.
Diduga, kejadian ini dipicu oleh kekalahan tim tuan rumah dari Arema FC dengan skor yang telak, 0-3.
Akibatnya, pihak pengelola stadion, PT Jakabaring Sport City (JSC), menyatakan tidak memperbolehkan tim beralias Laskar Wong Kito ini memakai Stadion Gelora Jakabaring pada pertandingan maupun latihan.
"Tadi sudah sepakat, kami dari pengelola PT JSC tidak memperbolehkan lagi adanya pertandingan ataupun latihan di sini (Gelora Jakabaring)," ujar Rusli Nawi, pengawas dari PT JSC, Minggu (22/7/2018).
"Hal ini sebagai bentuk upaya kami dalam menjaga fasilitas yang akan digunakan sebagai venue Asian Games," katanya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, insiden itu terjadi pada menit terakhir pertandingan.
Para suporter yang mengamuk itu pun langsung melucuti kursi stadion dan melemparkannya ke arah polisi yang sedang berjaga.
Alhasil, para petugas langsung mencoba meredam amarah suporter. Namun upaya itu tak membuahkan hasil hingga ratusan kursi di stadion dirusak dan dilemparkan ke bawah.
Menurut keterangan dari pihak pengelola stadion, tercatat sebanyak 335 kursi yang berada di tribune utara dan selatan mengalami kerusakan.
Dengan rincian, 231 kursi di tribune utara serta 104 kursi dari tribune selatan.
Padahal, Stadion Gelora Sriwijaya merupakan salah satu venue Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.
"Kami kecewa atas ulah suporter dengan merusak kursi stadion, karena kita akan menghadapi Asian Games. Semua kursi penonton itu mengalami rusak berat,” kata Rusli seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
Masalahnya, kursi yang digunakan di Stadion Gelora Sriwijaya tak dijual di Indonesia.
Pihak pengelola stadion harus mendatangkan kursi tersebut dari luar negeri.
"Kursinya tidak dijual di Indonesia, semuanya dipesan dari luar. Ketakutan kami jika ada yang rusak parah, sulit untuk membelinya karena butuh proses yang lama sementara Asian Games tinggal beberapa hari lagi," ujar Rusli.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar