Pada laga uji coba terakhir Timnas Indonesia melawan Hong Kong, Kurniawan Dwi Yulianto mendampingi Bima Sakti sebagai asisten pelatih.
Sven-Goran Eriksson pun akan bertemu kembali anak didiknya saat melatih Sampdoria dulu, yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy.
Pada 1993 Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, dan Bima Sakti tergabung dalam PSSI Primavera pada yang bekerjasama dengan Sampdoria.
Di mana saat itu Sven-Goran Eriksson melatih Sampdoria pada 1992-1997.
Kurnia Sandy pernah menjadi kiper ketiga tim utama Sampdoria pada musim 1996/1997, meskipun pada akhirnya ia belum mendapatkan menit bermain.
Lalu, Kurniawan Dwi Yulianto pernah dipuji oleh Sven-Goran Eriksson.
Kurniawan mampu melesatkan gol indah dari jarak 40 meter saat menggenapi kemenangan 4-0 Sampdoria atas Sestri Levante.
Ketika itu, Kurniawan memang cuma 25 menit beraksi untuk Sampdoria. Namun penampilannya sudah membuat Sven-Goran Eriksson, pelatih Sampdoria, mengacungkan jempolnya. "Potensinya besar," pujinya, dikutip BolaSport.com dari Juara.net.
Apa saja kelebihan Kurniawan? "Cepat, cerdik, dan cerdas," tukas "Mister", panggilan Eriksson, kepada BOLA di Bogliasco, markas Sampdoria di pinggiran kota Genoa.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar