PSM Makassar menyatakan setuju dengan rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang akan menggelar Liga 1 2019 setelah gelaran pesta demokrasi tahun depan.
Tahun 2019 telah dijadwalkan sebagai hajat besar demokrasi di Indonesia.
Selain Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif, Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) juga akan digelar pada 2019.
Kedua hajat besar itu rencananya akan dihelat pada 17 April 2018.
Pemilu Legislatif dan Pilpres dipastikan akan menyedot perhatian seluruh elemen negara.
BACA JUGA:
- Dinilai dari Segala Lini, PSMS Medan Disebut Belum Layak Bermain di Liga 1
- PSMS Terdegradasi, Nama Djadjang Nurdjaman Ikut Terbawa
- Djadjang Nurdjaman Disebut sebagai Faktor Terdegradasinya PSMS Medan
- Robert Rene Alberts Tetap Apresiasi Perjuangan Skuat PSM Meski Gagal Juara
Oleh karenanya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sepak bola Tanah Air tak ingin mengambil risiko.
CEO PT LIB, Tigorshalom Boboy, mengisyaratkan baru akan menggelar Liga 1 2019 setelah dua agenda besar itu berlangsung.
Dia menakar, setidaknya sepak mula kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia itu akan dilakukan pada Mei 2019.
"Dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan PSSI termasuk rencana kompetisi tahun depan karena kami tidak bisa lepas begitu saja, ada agenda yang lebih penting juga. Untuk itu kami punya rencana menggelar kick-off Liga 1 2019 setelah Pilpres," kata Tigor kepada BolaSport.com belum lama ini.
Tentunya, rencana tersebut akan kembali diserahkan kepada seluruh kontestan Liga 1 musim depan.
Menanggapi hal itu, salah satu kontestan Liga 1 2019, PSM Makassar mengaku sepakat dengan rencana itu.
Munafri Arifuddin selaku CEO PSM Makassar menyebut pesta demokrasi itu merupakan salah satu agenda terbesar bangsa ini.
Dia berharap gelaran Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 dapat berjalan lancar tanpa harus terganggu dengan hal-hal lain di luar koridornya, termasuk kompetisi sepak bola.
"Soal liga yang bergulir setelah Pilpres kami setuju-setuju saja sebab kita tahu bersama ini hajatan besar, kami juga tak ingin jika liga dipaksakan bergulir nantinya ada hal-hal yang mengganggu jalannya liga," kata pria yang akrab disapa Appi itu, kutip BolaSport.com dari Tribun Timur.
Kendati digelar terlambat, tetapi Tigor meyakini bahwa PT LIB akan mengupayakan agar kompetisi ini dapat selesai tepat waktu.
"Kami usahakan pada Desember 2019 tapi mungkin kalau memang ada kemunduran, bisa Januari 2020 baru selesai, tapi kami tidak tahu dan mau membahasnya dulu," tuturnya, mengakhiri.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar