Manajemen Persib Bandung telah berusaha untuk terus menjaga hubungan dengan mitra yang sudah bekerja sama pada musim lalu.
Seperti diketahui, Persib banyak dijatuhi sanksi selama mengarungi musim kompetisi 2018.
Maka dari itu, tim berjuluk Maung Bandung tersebut sedang gencar dalam aspek finansial guna memenuhi kebutuhan klub untuk kompetisi musim 2019.
Apalagi pengeluaran tak hanya dari tim senior tapi juga kelompok umur.
Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono, menjelaskan kondisi Persib yang dihujani berbagai sanksi oleh Komdis PSSI tidak mempengaruhi minat sponsor.
"Semua sponsor kita jelaskan semua satu persatu, kita jelaskan apa adanya," ujar Teddy sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Simamaung.com, Jumat (14/12/2018).
"Tapi intinya mereka tetap komitmen dan support. Ya sudah kita jelaskan semua kondisinya."
Bahkan menurut Teddy jumlah sponsor yang akan bekerja sama dengan Persib musim depan bisa bertambah.
"Bisa, tapi kita ga tahu karena ini kan sampai bulan April," katanya.
"Ya kita lagi nyari itu, mengelola klub sepakbola itu memang tidak mudah apalagi sekarang ada kewajiban untuk menyiapkan U-14 dan U-16 sampai U-20 dan senior plus Maung Anom."
"Terus kemarin kita dihukum jadinya kita harus ngeluarin biaya buat home, sama seperti away."
"Jadi berat bangetlah, ga gampang, tapi semaksimal mungkin kita buat yang terbaik kepada Persib," tegasnya.
Mayoritas sponsor yang masuk itu adalah perusahaan Indonesia yang produknya mudah melekat dengan masyarakat Jawa Barat terutama Bobotoh.
"Semua perusahaan Indonesia, tapi merk luar mungkin," katanya.
"Kan gini, kalau perusahaan asing ngapain dia sponsor klub Indonesia? kan dia ga punya bisnis di sini."
"Contoh Bank Permata kenapa dia mau sponsorin Persib, karena mereka mau penetrasi di pasar Jabar," tambahnya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar