SUPERBALL.ID - PT Liga Indonesia Baru (LIB) melalui COO Tigor Shalomboboy ikut bersuara tentang perjalanan terjal Persija Jakarta untuk menembus fase grup Liga Champions Asia (LCA).
Persija Jakarta kembali dijadwalkan jalani laga tandang saat hadapi Newcastle Jets pada babak eliminasi kedua Liga Champions Asia (LCA), Selasa (12/2/2019).
Laga tersebut akan terlaksana di Stadion McDonald Jones, Newcastle, Australia pada Selasa (12/2/2019).
Baca Juga: Rian Firmansyah, Eks Pemain Liga 3 Tampil Memukau di Liga Malaysia
Sebelumnya, Macan Kemayoran telah bertandang ke markas Home United pada kualifikasi eliminasi pertama di Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura, Selasa (5/2/2019).
Baca Juga: Eks Bomber Bali United Cetak Gol, saat Timnya Kalah Telak di Malaysia
Seandainya menang kontra Newcastle Jets, Persija kembali dijadwalkan memainkan laga tandang kontra juara LCA 2018, Kashima Antlers.
Persija pun akan melakoni partai away ke Stadion Kashima di Jepang pada Selasa (19/2/2019).
Baca Juga: Alasan Persija Jakarta Tiga Kali Jalani Laga Tandang Kualifikasi Liga Champions Asia
"Itu sesuai dengan ranking (Liga) Indonesia di AFC. Dimana perhitungannya dilakukan per 2 tahun sekali," kata Tigor Shalomboboy kepada wartawan.
Baca Juga: Pemain yang ’Dilayani’ Evan Dimas Buat Pusing Timnas U-22 Malaysia
Pernyataan Tigor memang sesuai aturan yang tertuang dalam regulasi LCA 2019 pada pasal 9 ayat 1.
"Klub peserta dari liga dengan ranking yang lebih tinggi pada peringkat AFC akan memainkan laga sebagai tuan rumah dengan sistem knock-out satu leg."
Baca Juga : Kabar Terbaru dari Persija Jakarta yang Telah Sampai di Australia
Lalu, berapa ranking Liga 1 di AFC?
Liga 1 hanya menempati ranking 27 dari total 46 liga yang terdaftar di AFC dari data terbaru pada laman resmi Konfederasi Sepak Bola Asia itu.
Baca Juga: Sinar Terang Sepak Bola Vietnam di Thailand yang Tinggalkan Indonesia
Sehingga, wajar Persija wajib menjalani tiga laga tandang ke markas klub dari Singapura (peringkat 22), Australia (peringkat 9), dan Jepang (peringkat 6).
Dijelaskan Tigor lagi, peringkat kompetisi domestik Indonesia turun drastis ke peringkat ke-27 karena vakumnya liga pada 2015 setelah campur tangan pemerintah terhadap sepak bola.
Baca Juga: Indonesia Stagnan saat Vietnam Tambah Poin di Ranking FIFA Terbaru
Sedangkan turnamen dengan format kompetisi dengan nama Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 tidak berkontribusi terhadap poin Indonesia dalam pemeringkatan AFC.
Artinya, baru Liga 1 musim 2017 dan 2018 yang kembali masuk perhitungan AFC pasca Indonesia Super League (ISL) 2014 dan ISL 2015 (QNB League).
"Saat ISC digelar, (Indonesia) tidak mendapat poin sama sekali," ujar Tigor mengakhiri pernyataan.
Baca Juga: Baru Gede Widiade dan Rafil Perdana yang Resmi Tinggalkan Persija
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar