SUPERBALL.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, menyesalkan adanya kerusuhan antar suporter yang terjadi dalam laga pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman dan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (15/5/2019).
Ratu Tisha meminta panpel pertandingan PSS Sleman bertanggung jawab atas terjadinya kerusuhan tersebut.
Kerusuhan yang melibatkan suporter Arema FC dan PSS Sleman sudah terjadi sebelum pertandingan berlangsung.
Sempat berhenti sebentar, kerusuhan itu kembali datang pada menit ke-32 dan membuat wasit menghentikan pertandingan sejenak.
Setelah diskusi yang dilakukan panpel, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Arema FC, dan PSS Sleman, akhirnya pertandingan kembali dilanjutkan.
Memasuki menit ke-80, kerusuhan kembali meluas bahkan membuat banyak korban terluka.
"Yang pasti sangat menyesalkan, tetapi kami tunggu laporan panpel PSS Sleman," kata Ratu Tisha kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Ini harus diusut secara tuntas bagaimana kejadian yang sebenarnya."
"Kita lihat dari Panpel PSS seperti apa. Nanti Panpel PSS akan memberikan laporan kepada PT LIB."
"Lalu PT LIB melaporkan kepada PSSI," ucap Ratu Tisha menambahkan.
Ada kabar yang menyebutkan bahwa kerusuhan tersebut dilakukan oleh beberapa oknum provokator.
Bahkan, provokator itu bukan pendukung dari Arema FC ataupun PSS Sleman sehingga membuat kedua suporter tersebut tidak bisa menahan emosinya.
"Itu perlu adanya laporan agar tidak ada gosip," ujar Ratu Tisha.
Meskipun demikian, Ratu Tisha yakin perjalanan Liga 1 2019 ke depan akan lebih kondusif.
Ia berharap agar ini menjadi pelajaran bagi para panpel pertandingan semua klub sebelum menggelar suatu laga.
"Saya yakin, kami akan kerja keras untuk menciptakannya," tutur Ratu Tisha.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar