Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Simon McMenemy Akan Adu Cerdas dengan Pelatih Jebolan Piala Dunia di Kualifikasi Piala Dunia 2022

By Aulli Reza Atmam - Kamis, 18 Juli 2019 | 15:01 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy tersenyum mengamati para pemainnya dalam latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2019).
FERI SETIAWAN/SUPERBALL.ID
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy tersenyum mengamati para pemainnya dalam latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2019).

SUPERBALL.ID - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, akan menjalani kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan beradu taktik dengan para pelatih berpengalaman yang pernah merasakan atmosfer Piala Dunia.

Timnas Indonesia akan segera menjalani putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia untuk merebut tiket ke Qatar.

Timnas Indonesia tergabung dalam Grup G bersama Uni Emirat Arab, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Pembagian grup tersebut didapat melalui drawing putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk zona Asia berlangsung di AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/7/2019).

Persaingan akan sengit bagi Indonesia karena Vietnam, Thailand, dan Malaysia adalah rival kuat di Asia Tenggara.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022, Begini Reaksi Simon McMenemy soal Lawan Indonesia

Sementara itu Uni Emirat Arab juga harus diwaspadai karena tim Timur Tengah kerap tampil tim unggulan di level Asia.

Simon McMenemy selaku pelatih Timnas Indonesia kini memiliki tugas untuk meracik skuat dan taktik untuk meladeni negara pesaing.

Tugas McMenemy jelas tidak akan mudah karena tim-tim lain tentu juga akan melakukan hal yang sama.

Pelatih asal Skotlandia itu bahkan harus beradu kepiawaian dengan pelatih-pelatih yang sarat berpengalaman, bahkan pernah mencicipi Piala Dunia.

Ya, ada tiga pelatih tim penghuhi Grup G yang punya pengalaman membesut timnas di Piala Dunia.

Ketiganya adalah Park Hang-seo (Vietnam), Akira Nishino (Thailand), dan Bert van Marwijk (Uni Emirat Arab).

Park Hang-seo

Park Hang-seo yang melatih Vietnam sejak 2017 merasakan sengitnya Piala Dunia pada edisi 2002.

Saat itu, Park menjadi asisten pelatih Timnas Korea Selatan, Guus Hiddink.

Masa kepelatihannya di Piala Dunia 2002 pun berbuah hasil cukup manis.

Korea Selatan yang tampil sebagai tuan rumah bersama Jepang mampu membuat kejutan dengan mencapai babak semifinal.

Di babak perempat final dan perdelapan final, Korea Selatan di bawah asuhan Park bahkan mengalahkan Italia dan Spanyol yang jauh lebih diunggulkan.

Akira Nishino

Akira Nishino adalah pelatih kepala dadakan Timnas Jepang di Piala Dunia 2018.

Ia disebut pelatih dadakan karena memang ditunjuk menangani Jepang hanya sekitar dua bulan sebelum turnamen berlangsung.

Saat itu, Nishino yang sebelumnya menjabat Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Jepang menggantikan Vahid Halilhodzic yang dipecat.

Dengan persiapan yang begitu mepet, Nishino membawa Jepang hingga babak perdelapan final.

Langkah Jepang di bawah asuhan Nishino terhenti oleh Belgia di mana pasukan Samurai Biru kalah 2-3.

Bert van Marwijk

Dibandingkan dua pelatih sebelumnya, van Marwijk adalah pelatih yang pencapaiannya paling mentereng di Piala Dunia.

Van Marwijk yang menjadi pelatih kepala Timnas Belanda di Piala Dunia 2010 mampu membawa tim asuhannya mencapai posisi runner-up.

Saat itu Belanda dikalahkan Spanyol dengan skor 0-1 di final.

Selain prestasinya paling mentereng, van Marwijk juga punya jam terbang paling banyak di Piala Dunia dibandingkan Park dan Nishino.

Sebab, pria kelahiran Deventer, Belanda, itu berkesempatan kembali merasakan Piala Dunia pada edisi 2018.

Di Piala Dunia 2018, ia melatih Timnas Australia dan hanya mampu mempertahankan timnya di fase grup tanpa melaju ke fase gugur.


Editor : Aulli Reza Atmam
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X