SUPERBALL.ID - Pertandingan tunda Liga 1 2019 antara Persija Jakarta menghadapi PSM Makassar hanya disaksikan 16.119 penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Pertandingan tersebut tidak banyak menarik minat para The Jakmania dan suporter tamu PSM Makassar untuk datang memberikan dukungan langsung di stadion.
Minimnya jumlah penonton yang hadir ke SUGBK membuat panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persija Jakarta mengalami kerugian.
Baca Juga: Proses Nego Persija dengan Gelandang Lokal Anyar Berjalan Alot
Chief Executive Officer (CEO) Persija, Ferry Paulus mengatakan minimnya dukungan dari suporter berpengaruh terhadap pemasukan ke klub.
Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan tiket menghadapi PSM Makassar tidak sebanding dengan pengeluaran yang telah dikeluarkan.
"Dengan hanya penonton kemarin, engga ke tutup semua lah. Mana mungkin untung," ucap Ferry Paulus di SUGBK, Jakarta Pusat.
Pria asal Manado menilai faktor berkurangnya minat suporter datang ke stadion tak lepas dari waktu pertandingan yang dimainkan pada hari kerja atau weekdays.
Selain itu, prestasi buruk yang dihadapi Persija Jakarta membuat para suporter malas datang ke stadion.
"Alasan sepi pasti karena memang pertandingan main di weekdays. Kedua melihat prestasi sekarang yang kurang baik membuat animo dari penonton juga jadi berkurang," papar Ferry.
Lebih lanjuy, Ferry Paulus menganggap wajar hal tersebut karena merupakan bagian dari siklus di sepak bola.
"Ya, menurut saya sah-sah saja karena memang itu siklus dari sepak bola memang seperti ini," tutur mantan anggota Exco PSSI tersebut.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar