SUPERBALL.ID - Persiku Kudus berhasil menang di laga final Liga 3 Jawa Tengah musim 2019
Pada final Liga 3 Jawa Tengah (Jateng) 2019, Kamis (24/10/2019) sore, Persiku Kudus menang 2-1 atas Persekat Kabupaten Tegal.
Uniknya, pelatih yang mengantar Persiku Kudus juara Liga 3 merupakan salah satu eks pilar timnas U-20 Indonesia pada Piala Dunia U-20 1979, Subangkit.
Main di Stadion Wijayakusuma, Kabupaten Cilacap, laga selesai tanpa gol pada babak pertama.
Gol baru tercipta pada pertengahan babak kedua tepatnya menit ke-62.
Striker skuad Macan Muria, M Irman yang mencetak gol pada laga ini.
Skor 1-0 untuk Persiku ini bertahan sampai menit ke-89.
Baca Juga: Kembali Eksis, Persikota Tangerang Berprestasi dan Jadi Juara Liga 3
Baca Juga: Nasib Yanto Basna Cs Bisa Diselamatkan Klub yang Diperkuat Igbonefo
Namun menit ke-90, satu pemain Persekat dijatuhkan di kotak terlarang pilar bertahan Persiku dan wasit menunjuk titik putih.
Sepakan penalti dilakukan Syahrul Lasinari dan sukses menjebol gawang Persiku yang dijaga kiper Aldhila Redondo.
Keadaan pun kembali imbang, laga pun diteruskan dengan extra time.
Pada waktu ekstra babak pertama, Persiku berhasil memaksimalkan keunggulan stamina.
Menit ke-97, mereka sukses mencetak gol dan keunggulan bertahan sampai pertandingan selesai.
Ini merupakan sukses bagi Subangkit yang rela turun kasta menangani tim Liga 3 pada musim 2019.
Sebelumnya, Subangkit adalah pelatih PSIS Semarang saat sukses naik ke Liga 1 2018.
Baca Juga: Gol Todd Rivaldo Ferre Sukses Buat Persipura Bungkam Semen Padang
Subangkit merupakan pemain muda berbakat yang menjadi pilar timnas U-19 Indonesia era akhir 1970-an.
Dia pun menjadi bagian skuad muda Garuda pada putaran final Piala Dunia U-20 1979 di Jepang.
Subangkit selalu main pada tiga fase awal laga turnamen itu.
Sayang, Indonesia selalu kalah dari lawan-lawan mereka yaitu Argentina (0-5), Polandia (0-6), dan Yugoslavia (0-5).
Khusus lawan Argentina, Subangkit salah satu pemain Indonesia yang harus berhadapan dengan Diego Maradona.
Pada laga 26 Agustua 1979 itu, menurut data FIFA yang dikutip BolaSport.com, Maradona mencetak dua gol.
Kala itu, Subangkit yang merupakan gelandang bermain penuh sebagai starter.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar