Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pemain Indonesia Kini Bisa Berkarier di Liga Korea Selatan Lewat Jalur Khusus

By Aulli Reza Atmam - Jumat, 3 Januari 2020 | 21:20 WIB
Striker Pohang Steelers, David Da Silva (posisi keempat dari kanan) saat menjalani laga kontra tuan rumah Jeonbuk Hyundai Motors pada lanjutan Liga Korea Selatan 2019 di Stadion Jeonju World Cup, 30 Maret 2019.
FACEBOOK.COM/JEONBUK1994
Striker Pohang Steelers, David Da Silva (posisi keempat dari kanan) saat menjalani laga kontra tuan rumah Jeonbuk Hyundai Motors pada lanjutan Liga Korea Selatan 2019 di Stadion Jeonju World Cup, 30 Maret 2019.

SUPERBALL.ID - Pemain asal Indonesia kini bisa bermain di Liga Korea Selatan lewat jalur khusus berupa aturan baru mengenai pemain asing.

Liga sepak bola profesional Korea Selatan atau K-League akhirnya resmi memberlakukan aturan baru mengenai kuota pemain asing ASEAN yang diberlakukan mulai musim 2020.

Rencana mengenai penerapan aturan ini sudah muncul sejak beberapa bulan lalu dan akhirnya pengelola K-league mengumumkan pengesahannya pada Jumat (3/1/2020).

Seperti dikutip SuperBall.id dari Yonhap News Agency, aturan baru tersebut membuat klub-klub K-League kini bisa memiliki lima pemain asing.

Lima pemain asing tersebut terdiri dari tiga pemain dengan negara asal manapun, satu dari negara anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan satu lagi dari negara anggota ASEAN.

Baca Juga: Karena Alasan Ini, Spasojevic Dirumorkan akan Tinggalkan Bali United

Adapun negara yang merupakan anggota ASEAN adalah Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Selain soal kuota pemain asing ASEAN, aturan baru lainnya yang dimiliki K-League mulai musim 2020 adalah terkait skorsing akibat hukuman kartu, batas minimal gaji pemain, lapangan.

Kini, skorsing satu laga akan diberikan kepada pemain yang menerima lima kartu kuning plus satu skorsing lagi setiap tambahan tiga kartu kuning.

Jika seorang pemain sudah dua kali diskorsing karena hukuman tersebut, setelahnya pemain tersebut akan diskorsing dengan hanya menerima dua kartu kuning.

Baca Juga: Kamura/Sonoda Ungkap Tujuan Jelang Malaysia dan Indonesia Masters 2020

Sementara itu untuk gaji, kini gaji minimal setiap pemain adalah 24 juta won dari yang sebelumnya 20 juta won.

Kemudian, aturan lapangan juga mengizinkan digunakannya rumput campuran antara rumput asli dengan sintetis, dengan syarat kandungan rumput sintetis harus kurang dari lima persen.

Dengan demikian, aturan tersebut menjadi jalur khusus bagi para pemain dari Indonesia dan negara ASEAN Lainnya untuk berkarier di Negeri Ginseng.

Selama ini, pemain Asia Tenggara tergolong jarang yang berkarier di Korea Selatan baik itu di kasta teratas atau kasta kedua.

Pada musim 2019 saja, hanya ada satu pemain ASEAN yang bermain secara profesional di liga Korea Selatan.

Pemain tersebut adalah Nguyen Cong Phuong yang bermain bersama klub Incheon United.


Editor : Aulli Reza Atmam
Sumber : yna.co.kr, SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X