"Dari terakhir main waktu di BATC (Badminton Asia Team Championships 2020) saya merasa feelingnya nggak enak, nggak dapet, auranya seperti sedikit hilang," ujar Jonatan seperti dilansir situs resmi PBSI.
"Sebenarnya setelah dua minggu habis pertandingan itu, saya semaksimal mungkin membalikkan aura, mood dan daya juangnya. Karena masih benar-benar hilang, kepercayaan dirinya nggak ada,."
“Kemarin saat latihan sebenarnya sudah cukup membaik. Cuma nggak tahu kenapa masih terbayang dan teringat lagi kejadian di BATC."
"Saya juga masih bingung, kenapa gara-gara satu pertandingan itu kemarin, jadi bisa seperti ini terus. Saya sangat kecewa sekali dengan penampilan saya. Apalagi sekelas All England, seharusnya permainan saya tidak seperti itu."
Jonatan hanya mampu mengimbangi Lee Zii Jia pada awal gim pertama.
Permainannya kemudian menurun hingga memasuki gim kedua.
Bermain tanpa fokus dan minim kepercayaan diri akhirnya membuatnya harus rela menelan kekalahan.
“Saya sudah berusaha keluar dari pikiran itu, tapi masih terus kebayang, jadi ragu-ragu. Pukulan saya jadi mengambang." lanjut Jonatan.
"Sebenarnya saya sudah persiapkan strategi untuk menghadapi lawan. Cuma di tengah-tengah fokusnya hilang lagi, pola permainan jadi tidak berjalan. Itu paling terasa,” pungkasnya.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | Badmintonindoneia.org, SuperBall.id |
Komentar