Namun ternyata langkah yang diambil Liverpool menuai kecaman.
Eks pemain mereka, Danny Murphy mengatakan hal tersebut tak seharusnya dilakukan Liverpool.
Baca Juga: Tak Pernah Raih Treble seperti Inter Milan, Juventus Disindir Dejan Stankovic
Hal ini dikarenakan klub yang bermarkas di Stadion Anfield itu diniali memiliki cukup banyak uang untuk hidup di tengah pandemi virus corona.
Pemilik Liverpool, Fenway Sports Group, dilaporkan memiliki keuntungan bersih sebesar 2,2 miliar pounds atau sekitar Rp 44 triliun rupiah.
Oleh sebab itu, The Reds dinilai tidak perlu bantuan keuangan sekalipun dari pemerintah pada masa-sama sulit akibat pandemi virus corona.
Datangnya kecaman dari berbagai pihak membuat Liverpool batal merumahkan pegawai mereka dan meminta maaf.
Baca Juga: Willian Yakin Tinggalkan Chelsea, Barcelona dan Jadon Sancho Dikaitkan
"Kami percaya kami sampai pada kesimpulan yang salah minggu lalu dan kami benar-benar minta maaf soal itu," tulis Chief Executive Liverpool, Peter Moore, dalam surat klub yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Peter Moore menambahkan bahwa The Reds, julukan Liverpool, telah memilih cara alternatif untuk membayar para pegawai mereka.
"Klub terus mempersiapkan berbagai skenario lain, saat sepak bola dapat beroperasi kembali seperti sebelum pandemi. Skenario ini berkisar dari kasus terbaik hingga terburuk."
View this post on Instagram
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar