Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

We Got Game Ep.1 - Peter Schmeichel Bikin Martin Keown Gigit Jari dalam Drama Adu Penalti

By Ragil Darmawan - Kamis, 16 April 2020 | 21:39 WIB
We Got Game adalah salah satu program Mola TV yang mempertemukan berbagai bintang untuk bertarung di kompetisi video game PES
Mola TV
We Got Game adalah salah satu program Mola TV yang mempertemukan berbagai bintang untuk bertarung di kompetisi video game PES

SUPERBALL.ID - Dua legenda, Peter Schmeichel dan Martin Keown, kerap bertemu ketika masing-masing timnya (Manchester United dan Arsenal) saling bertanding dalam kompetisi sepak bola Inggris.

Bagaimana jika kedua legenda tersebut kini kembali dipertemukan untuk saling bertarung.

Tetapi mereka tidak bertarung di lapangan hijau, melainkan duel dalam kompetisi video game Pro Evolution Soccer (PES).

Kompetisi itu merupakan salah satu program Mola TV yang bertajuk We Got Game.

Program tersebut mempertemukan bintang-bintang internasional, mantan pesepak bola, hingga pemain game profesional untuk bermain game sepak bola PES.

Schmeichel mengaku sedikit merasa takut ketika dirinya harus kembali berhadapan dengan Keown.

"Saya masih agak takut dengan dia," ujar Schmeichel.

Keown juga masih mengingat momen-momen ketika mereka saling bertarung di lapangan hijau.

"Mereka (Manchester United) adalah penantang utama pada periode tersebut," ujar Keown

"Saya selalu senang dengan momen tersebut."

Aturan Main We Got Game

Schmeichel dan Keown akan bertindak sebagai manajer sekaligus pemain dari timnya masing-masing.

Setiap tim memiliki lima orang anggota tambahan, yang salah satunya merupakan pemain game profesional.

Tim Schmeichel dan tim Keown akan memilih tiga dari delapan klub yang telah disiapkan untuk pertandingan.

Format yang digunakan yaitu satu game individu dan dua game berpasangan.

Tim yang berhasil memenangi pertandingan akan lolos ke babak berikutnya untuk menjadi juara.

Jalannya Pertandingan We Got Game

Schmeichel memenangi duel tos koin sehingga dirinya berhak memilih klub terlebih dahulu.

Ada delapan klub yang bisa dipilih sebagai jagoannya dalam bertanding, yaitu Arsenal, Barcelona, Independiente, Inter Milan, Liverpool, AC Milan, Monaco dan River Plate.

Schmeichel memilih Barcelona sebagai klub andalannya yang pertama, sementara Keown memilih Arsenal.

"Tak usah dikatakan lagi, saya akan ambil Arsenal," kata Keown yang merupakan legenda The Gunners.

Klub kedua yang menjadi pilihan Schmeichel adalah Independiente.

"Ya, sedikit rasa Amerika Latin," ujar Schmeichel.

Sedangkan Keown memilih Monaco sebagai klub keduanya.

Untuk pilihan klub terakhir, Schmeichel menunjuk AC Milan, sementara Keown memilih Liverpool.

Anggota tim Schmeichel:

1. Darren Campbell - Eks atlet sprinter
2. Ben Cohen, Eks pemain rugbi
3. Chunkz - Influencer
4. Amir Khan - Petinju profesional
5. Alex Alguacil - Pro player PES

Schmeichel merasa cukup yakin dengan anggota timnya untuk memenangi pertandingan.

Kiper legenda Manchester United itu pun menanamkan mental juara kepada seluruh anggota.

"Saya sangat bangga menjadi manajer dari grup fantastis ini," kata Schmeichel.

"Kita bakal bersenang-senang tetapi juga harus serius. Dan kita hanya harus memikirkan satu hal, yaitu kemenangan."

Schmeichel menunjuk Chunkz sebagai pemain individu di pertandingan awal.

"Pasangan pertama saya bersama Darren. Kemudian Ben dan Amir menjadi pasangan kedua," kata Schmeichel.

Anggota tim Keown:

1. LV General - Influencer
2. Anthony Quinlan - Aktor
3. Caspar Lee - Influencer
4. Jack Maynard - Influencer
5. Mike Linden 'El Matador' - Pro player PES

Keown menilai Jack Maynard mahir dalam bermain PES, sehingga ia memintanya untuk tampil di pertandingan pertama.

"Saya rasa Jack adalah pemain terbaik kita. Jadi kamu akan memimpin tim di pertandingan pertama," kata Keown.

"Di pertandingan kedua, kita akan bawa pemain-pemain hebat kita. LV, saya akan berada di samping kamu."

"Untuk pertandingan ketiga, Casper dan Anthony."

"Kita bisa memasukkan pemain pro apabila kita tertinggal beberapa gol dengan sisa waktu 20 menit, jadi tolong ingat itu," terang Keown.

GAME 1:
BARCELONA (Chunkz) VS ARSENAL (Jack)

Dalam game 1 ini, Chunkz bermain lebih tenang menggunakan klub andalannya, Barcelona.

Ia berhasil mencetak gol pembuka dan membuat timnya unggul 1-0 di babak pertama

"Dia bermain sangat bagus, dia menciptakan kesempatan untuk menambah gol. Sekarang kita berdiskusi tentang sesuatu yang harus diubah di area penyerangan," kata Schmeichel.

Di babak kedua, Chunkz dan Jack sama-sama kesulitan mencetak gol.

Sehingga di menit-menit akhir pertandingan, Chunkz mencoba mengulur waktu untuk mempertahankan bola di pinggir lapangan.

Alhasil strategi itu sukses dan skor tak berubah hingga akhir pertandingan. Tim Schmeichel sementara unggul atas tim Keown.

"Pertandingan yang sangat ketat dan berkualitas," kata Schmeichel.

"Jika dianalisa, pada akhirnya semua berkat kedua kiper mereka karena telah melakukan banyak penyelamatan luar biasa. Saya rasa ini kemenangan yang sangat layak."

Sementara dari pihak lawan, Keown menilai tim Schmeichel beruntung karena performa kiper Barcelona luar biasa dengan melakukan banyak penyelamatan penting.

"Menurut saya kiper mereka sangat luar biasa. Kiper mereka melakukan penyelamatan lebih banyak daripada kiper kami," ujar Keown.

"Tapi bagaimana pun semoga kami bisa melewati kompetisi ini."

GAME 2:
INDIPENDIENTE (Ben & Amir) VS MONACO (Keown & LV)

Keown yang merupakan manajer tim tampil di pertandingan game 2 ini bersama dengan LV.

Beda dengan game 1 (individu), di game 2 mereka harus menjalin kerjasama yang apik karena saling berpasangan.

Jalannya pertandingan di babak pertama cukup alot, kedua tim sama-sama tidak bisa mencetak gol hingga turun minum.

"Saya rasa tadi di babak pertama kami masih beradaptasi dan di babak kedua nanti saya rasa kami bisa bikin gol," kata Amir Khan.

Di babak kedua, duet Keown dan LV tampak lebih meyakinkan daripada di babak pertama.

Terbukti, mereka berhasil menciptakan satu gol dan mengakhiri pertandingan dengan skor 1-0 untuk kemenangan Monaco.

"Sebenarnya pertandingan cukup ketat. Kami menikmati permainan, kami juga memiliki beberapa peluang, namun mereka berhsil memanfaatkan kesempatannya," kata Ben.

Kini tim Schmeichel dan tim Keown sama-sama mengoleksi kemenangan. Pertandingan ketiga akan menjadi laga penentuan bagi kedua tim.

Apabila mereka bermain imbang hingga waktu normal, pemenangan akan ditentukan melalui drama adu penalti.

Saat ditanya bagaimana jika terjadi adu penalti, Amir mengaku siap memenangi pertandingan karena tim mereka telah melakukan evaluasi yang matang dari pertandingan sebelumnya.

"Iya saya mau adu penalti, saya rasa jika itu terjadi kami akan memenangi pertandingannya. Setidaknya sekarang kami tahu tim kami seperti apa, kami tahu pemainnya seperti apa," ujar Amir.

GAME 3:
AC MILAN (Schmeichel & Darren) VS LIVERPOOL (Anthony & Caspar)

Jalannya pertandingan di game 3 ini sangat menegangkan. Kedua tim harap-harap cemas menantikan gol.

Beberapa peluang emas pun terjadi, namun sayang tak ada gol tercipta hingga babak kedua berakhir. Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.

Para pemain di bangku cadangan terus memberikan semangat kepada pasangan timnya yang sedang bermain.

Tim Keown mendapat kesempatan untuk menendang bola lebih dulu. Pertandingan semakin seru dan menegangkan.

Tim Keown tak berhasil mencetak gol di kesempatan penalti pertamanya. Momen itu membuat kubu dari tim Schmeichel bersorak.

Pada kesempatan kedua dan ketiga, tim Keown juga tak mampu menciptakan gol penalti. Laga berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan tim Schmeichel.

Selepas pertandingan, keringat di tubuh Darren tampak bercucuran saking mendebarkannya jalannya pertandingan.

"Itu karena tekanan. Terutama di 10 menit akhir mereka terus menyerang kami," kata Darren.

"Tapi Anda tahu, saya berada di samping legenda (Schmeichel), kemudian kita masuk ke babak adu penalti dan dia melakukan penyelamatan kelas dunia. Kita akhirnya menang 3-0."

Darren juga mengungkapkan bahwa timnya sekarang ini lebih percaya diri. Ia berharap bisa memenangi pertandingan di babak selanjutnya.

"Manajer kami adalah seorang pemenang. Yang bisa kami lakukan adalah mengikuti dan mencontohnya," ungkap Darren.

Berhasil membawa timnya menang, Schmeichel menyebut bahwa keberhasilan tersebut berkat kerjasama seluruh anggota tim.

"Kami berhasil masuk ke final berkat tim," kata Schmeichel.

Bagi kalian yang ingin menyaksikan video lengkap terkait jalannya pertandingan antara tim Schmeichel dan tim Keown dapat melalui aplikasi Mola TV atau klik link di bawah ini.

We Got Game: Schmeichel Vs Keown


Editor : Aulli Reza Atmam
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X