Aksi dan pikiran kiper harus berbeda dan diluar nalar, jika tidak maka tidak bisa menjadi kiper.
"Anda harus sedikit idiot atau anda tidak bisa melakukannya. Menyodorkan wajah anda ke kaki pemain lain. Jika Anda normal, Anda takkan mau. Anda akan takut," ungkap Pissardo.
Baca Juga: Alan Shearer Berharap MU Rekurt Tiga Pemain Ini Agar Bisa Kembali Mendominasi Liga Inggris
"Itu bedanya kiper dengan pemain lain, karena sebagai kiper kosentrasi itu penting. Jadi kami merasakan lebih banyak tekanan. Kami tak pernah merasa telah berhasil. Yang penting adalah laga berikutnya, bukan yang kami lakukan sebelumnya. Jika Anda tidak bisa menghadapi tekanan, Anda tidak bisa jadi kiper."
Pelatih kiper Primavera Inter, Pierluiggi Brivio, punya penilaian sendiri terhadap dua kipernya tersebut.
Pissardo yang pernah bermain di tim senior membuat Brivio punya kepecayaan lebih padanya.
"Pissardo sudah bermain di tim senior Varese pada kejuaraan terakhir. Jadi dia tahu seperti apa pertandingan sebenarnya. Dia penjaga gawang yang eksplosif. Dia tidak punya struktur tubuh yang bagus karena dia tidak tinggi. Tapi dia sangat efisien," ungkap Brivio.
"Dia tumbuh sebagai pribadi, dia mengubah sikapnya. Ironisnya, dia suka melucu, tapi kini dia menjadi contoh bagi yang lain, mengingat dia yang tertua."
Baca Juga: Aksi Garuda Select di Serial Dream Chasers Menarik Perhatian hingga Mancanegara
Beda dengan Pissardo, Vladan Dekic termasuk pemain asing di Primavera Inter. Ia adalah pemain berkebangsaan Serbia.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | Mola TV |
Komentar