Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dream Chaser Inter Ep. 3 - Harus Berpikir Gila, Ini Perbedaan Kiper dengan Pemain Lainnya

By Lola June A Sinaga - Rabu, 22 April 2020 | 15:13 WIB
Dream Chaser Inter, salah satu program unggulan Mola Tv yang bercerita tentang bakat muda yang menimba ilmu di akademi milik Inter Milan demi menembus skuad utama.
MOLA TV
Dream Chaser Inter, salah satu program unggulan Mola Tv yang bercerita tentang bakat muda yang menimba ilmu di akademi milik Inter Milan demi menembus skuad utama.

SUPERBALL.ID - Dream Chaser Inter Episode 3 menceritakan bagaimana para kiper di Primavera Inter (Inter Milan U-19) menghadapi hal berbeda denga pemain lainnya.

Dream Chaser adalah salah satu program unggulan Mola TV yang bercerita tetang pesepak bola muda yang mengejar mimpinya. Salah satunya adalah Dream Chaser Inter.

Primavera Inter memiliki dua penjaga gawang unggulan. Mereka adalah Marco Pissardo dan Vladan Dekic.

Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Ep.2 - Menghadapi Beratnya Ujian Pertama

Pissardo adalah pemai tertua di tim Primavera Inter namun hanya terpaut satu tahun dengan Dekic yang lahir tahun 1999.

Menurut rekan setimnya Pissardo adalah sosok kiper yang cukup gila.

"Biasanya penjaga gawang punya keanehan sendiri. Saya memasukkan Pissardo ke kategori kiper gila," kata Armand Rada, gelandang Primavera Inter.

"Kiper Italia lebih berani. Mereka tidak takut. Meski kena tendangan di wajah, mereka tetap bermain," tambah Ryan Nolan, bek Primavera Inter.

Pissardo sendiri mengakui bahwa menjadi kiper tidak bisa biasa saja.

Aksi dan pikiran kiper harus berbeda dan diluar nalar, jika tidak maka tidak bisa menjadi kiper.

"Anda harus sedikit idiot atau anda tidak bisa melakukannya. Menyodorkan wajah anda ke kaki pemain lain. Jika Anda normal, Anda takkan mau. Anda akan takut," ungkap Pissardo.

Baca Juga: Alan Shearer Berharap MU Rekurt Tiga Pemain Ini Agar Bisa Kembali Mendominasi Liga Inggris

"Itu bedanya kiper dengan pemain lain, karena sebagai kiper kosentrasi itu penting. Jadi kami merasakan lebih banyak tekanan. Kami tak pernah merasa telah berhasil. Yang penting adalah laga berikutnya, bukan yang kami lakukan sebelumnya. Jika Anda tidak bisa menghadapi tekanan, Anda tidak bisa jadi kiper."

Pelatih kiper Primavera Inter, Pierluiggi Brivio, punya penilaian sendiri terhadap dua kipernya tersebut.

Pissardo yang pernah bermain di tim senior membuat Brivio punya kepecayaan lebih padanya.

"Pissardo sudah bermain di tim senior Varese pada kejuaraan terakhir. Jadi dia tahu seperti apa pertandingan sebenarnya. Dia penjaga gawang yang eksplosif. Dia tidak punya struktur tubuh yang bagus karena dia tidak tinggi. Tapi dia sangat efisien," ungkap Brivio.

"Dia tumbuh sebagai pribadi, dia mengubah sikapnya. Ironisnya, dia suka melucu, tapi kini dia menjadi contoh bagi yang lain, mengingat dia yang tertua."

Baca Juga: Aksi Garuda Select di Serial Dream Chasers Menarik Perhatian hingga Mancanegara

Beda dengan Pissardo, Vladan Dekic termasuk pemain asing di Primavera Inter. Ia adalah pemain berkebangsaan Serbia.

"Saya dilahirkan dan dibesarkan di Belgrade, Serbia. Saya bermain di Red Star Belgrade, klub terbesar di Serbia. Waktu saya kecil, Inter adalah klub favorit saya. Mereka melihat saya ketika saya bermain di timnas U-15 Serbia. Mereka tidak minta uji coba. Mereka langsung mengontrak saya. Saya rasa ini masa depan yang logis bagi saya," cerita Dekic dalam episode 3 Dream Chaser Inter.

Dekic sebelumnya sempat mendapat penentangan dari sang Ibu. Bukan karena pilihannya menjadi pesepak bola melainkan pilihannya untuk menjadi Kiper.

Bagi sang Ibu, kiper adalah posisi terburuk, sama halnya dengan wasit.

Namun semua berjalan lancar dan Dekic mendapat perhatian lebih dari pelatih Brivio. Menurutnya Dekic adalah penjaga gawang yang sangat cekatan.

"Vladan Dekic lebih emosional dibanding Pissardo, tapi gerakannya lebih cepat. Energinya tidak sebesar Pissardo, tapi kecepatannya membuat dia bisa menyelamatkan dengan baik. Kami fokus melatih Dekic agar lebih eksplosif saat melakukan penyelamatan. Kami melatih Pissardo agar posisisnya lebih rendah dan maju agar dia bisa mengendalikan tubuhnya secara lebih efisien," kata Brivio.

Baca Juga: Dream Chaser Inter Episode 2 - Masa Depan Pemain Akademi Inter yang Belum Tentu Cerah

Diantara Dekic dan Pissardo tidak ada persaingan. Mereka saling memuji satu sama lain setelah pertandingan, entah siapa yang dipilih pelatih untuk turun ke lapangan.

Pissardo mengatakan bahwa Dekic adalah kiper yang memiliki masa depan cerah dan dapat bermain di klub manapun.

"Kami punya hubungan bagus di dalam maupun di luar lapangan. Tidak ada persaingan di antara kami. Menurut saya dia kiper yang bisa berkembang di luar negeri. Tidak seperti saya. Bagi saya hanya ada Italia. Saya percaya dia kiper yang hebat. Dia bisa menjadi pemain reguler di semua tim Primavera Italia," ungkap Pissardo.

Dalam episode kali ini, pelatih Primavera Inter, Stefano Vecchi, mempercayakan Dekic untuk turun dalam laga Liga Muda UEFA, ajang yang sama bergengsinya dengan Liga Champions bagi pemain muda.

Melawan klub Rusia, Spartak Moscow, mampukah Dekic dan tim Primavera Inter memenangkan laga? Lihat selengkapnya di episode 3 Dream Chaser Inter hanya di Mola TV.

DREAM CHASER INTER EPISODE 3 - THE GOALKEEPERS 

 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SuperBall.id (@superballid) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aulli Reza Atmam
Sumber : Mola TV

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X