Neymar mengeluarkan pernyataan lebih lanjut di Instagram story-nya pada hari Selasa (15/9/2020) di mana dia menjelaskan bahwa dia memberontak dan tidak bisa pergi tanpa melakukan sesuatu.
"Kemarin saya ingin mereka yang bertanggung jawab atas permainan (wasit, asisten) untuk memposisikan diri mereka sendiri secara tidak memihak dan memahami bahwa tidak ada lagi tempat untuk sikap berprasangka buruk,” tulis Neymar.
"Rasisme ada, itu ada, tapi kita harus menghentikannya. Tidak boleh lagi, cukup!”
"Saya menerima hukuman saya karena saya seharusnya mengikuti jalan sepak bola yang bersih. Saya berharap, di sisi lain, pelaku juga akan dihukum.”
"Orang itu bodoh, aku juga bertingkah seperti orang bodoh karena membiarkan aku terlibat di dalamnya,’ tambahnya.
Baca Juga: Kepa Bikin Kesalahan Lagi, Frank Lampard Justru Senang
Sementara Marseille merilis pernyataan yang menyangkal bahwa Gonzalez melakukan aksi rasisme.
Mereka justru mengecam ancaman pembunuhan yang dialamatkan pada Gonzalez.
“Alvaro Gonzalez tidak rasis, dia menunjukkannya kepada kami melalui perilaku hariannya sejak bergabung dengan klub, seperti yang telah disaksikan oleh rekan satu timnya,” berikut pernyataan Marseille.
“Klub tetap bersama komite disiplin untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan semua peristiwa yang menandai pertemuan ini, dan 24 jam sebelumnya.”
"Kontroversi ini serius dan sudah menimbulkan konsekuensi serius.”
"Klub dengan demikian mengutuk penyebaran nomor telepon pribadi Alvaro Gonzalez dan kerabatnya malam ini di media dan jejaring sosial Brasil, sehingga menimbulkan pelecehan terus-menerus, terutama yang terdiri dari ancaman pembunuhan,” tutup pernyataan klub.
Editor | : | Lola June A Sinaga |
Sumber | : | The Sun |
Komentar