SUPERBALL.ID - Laga antara Paris Saint-Germain (PSG) melawan Marseille di pekan ke-3 Liga Prancis 2020/2021 berakhir cukup brutal.
Wasit bahkan harus mengeluarkan lima kartu merah karena bentrok para pemain yang terjadi di menit-menit akhir laga yang berlangsung pada Senin (14/9/2020) dini hari tersebut.
Pemain PSG, Neymar, adalah salah satu pemain yang dikeluarkan wasit karena meninju bek Marseille, Alvaro Gonzalez.
Neymar mengaku bahwa Gonzalez melakukan aksi pelecehan rasial padanya.
Baca Juga: Neymar dan Empat Pemain Lain Diganjar Kartu Merah dalam Kericuhan di Laga PSG Kontra Marseille
Setelah meninjau VAR, aksi Neymar yang memukul Gonzalez dari belakang, bisa membawanya pada hukuman yang lebih berat.
Menurut laporan RMC Sport, Neymar akan dihukum dengan larangan bertandingan sebanyak tujuh laga.
Gonzalez sendiri membantah bahwa ia melakukan aksi rasisme dengan postingannya di twitter sesaat setelah laga.
Bek 30 tahun itu memposting fotonya bersama rekan setimnya yang berkulit hitam sambil menuliskan: tidak ada tempat untuk rasisme.
Namun PSG secara terbuka memberikan dukungan pada Neymar.
“Paris Saint-Germain sangat mendukung Neymar Jr yang dilaporkan menjadi sasaran pelecehan rasis oleh pemain lawan,” berikut pernyataan PSG di laman resmi mereka, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Sun.
"Klub menyatakan kembali bahwa tidak ada tempat untuk rasisme dalam masyarakat, dalam sepak bola atau dalam hidup kita dan meminta semua orang untuk berbicara menentang semua bentuk rasisme di seluruh dunia."
Baca Juga: PSG Buka-bukaan soal Ketertarikan terhadap Lionel Messi yang Kini Tinggal Cerita
Badan tertinggi sepak bola Prancis (LFP) akan meninjau insiden ini sebelum memberikan sanksi yang sesuai.
Jika Gonzalez terbukti melakukan aksi rasisme, ia kemungkinan bisa mendapat hukuman yang lebih berat.
PSG sendiri mengatakan akan menunggu hasil pemeriksaan LFP untuk memastikan fakta yang terjadi di lapangan.
Neymar sendiri juga muncul di twitter untuk membalas klaim Gonzalez yang mengaku tidak pernah melakukan aksi rasisme.
Baca Juga: Alasan Thiago Silva Tolak Tawaran Terakhir dari PSG dan Memilih Gabung ke Chelsea
Pemain 28 tahun itu mengatakan bahwa Gonzalez bukanlah seorang pria dan ia tak bisa menghormatinya sebagai sesama pemain.
Neymar mengeluarkan pernyataan lebih lanjut di Instagram story-nya pada hari Selasa (15/9/2020) di mana dia menjelaskan bahwa dia memberontak dan tidak bisa pergi tanpa melakukan sesuatu.
"Kemarin saya ingin mereka yang bertanggung jawab atas permainan (wasit, asisten) untuk memposisikan diri mereka sendiri secara tidak memihak dan memahami bahwa tidak ada lagi tempat untuk sikap berprasangka buruk,” tulis Neymar.
"Rasisme ada, itu ada, tapi kita harus menghentikannya. Tidak boleh lagi, cukup!”
"Saya menerima hukuman saya karena saya seharusnya mengikuti jalan sepak bola yang bersih. Saya berharap, di sisi lain, pelaku juga akan dihukum.”
"Orang itu bodoh, aku juga bertingkah seperti orang bodoh karena membiarkan aku terlibat di dalamnya,’ tambahnya.
Baca Juga: Kepa Bikin Kesalahan Lagi, Frank Lampard Justru Senang
Sementara Marseille merilis pernyataan yang menyangkal bahwa Gonzalez melakukan aksi rasisme.
Mereka justru mengecam ancaman pembunuhan yang dialamatkan pada Gonzalez.
“Alvaro Gonzalez tidak rasis, dia menunjukkannya kepada kami melalui perilaku hariannya sejak bergabung dengan klub, seperti yang telah disaksikan oleh rekan satu timnya,” berikut pernyataan Marseille.
“Klub tetap bersama komite disiplin untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan semua peristiwa yang menandai pertemuan ini, dan 24 jam sebelumnya.”
"Kontroversi ini serius dan sudah menimbulkan konsekuensi serius.”
"Klub dengan demikian mengutuk penyebaran nomor telepon pribadi Alvaro Gonzalez dan kerabatnya malam ini di media dan jejaring sosial Brasil, sehingga menimbulkan pelecehan terus-menerus, terutama yang terdiri dari ancaman pembunuhan,” tutup pernyataan klub.
Editor | : | Lola June A Sinaga |
Sumber | : | The Sun |
Komentar